Senin, 05 Januari 2015

Backpacker Ke Pulau Karimunjawa “Our Trip, Learn & Togetherness”


Pulau  Karimunjawa

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hey Guys, kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan backpacker saya ke Pulau Karimunjawa, Jepara, Indonesia. Are you ready to hear my story??.. Saya sering mendengar bahwa Pulau karimun Jawa disebut sebagai “Paradise island”. Hal ini membuat saya penasaran level dewa. Sebenarnya ada apa  sih disana?Apakah ada sesuatu yang amazing? Atau ada bidadari-bidadari surga (eh, itu kan judul film ya)? Ahaa.. harus segera ada pembuktian, pikirku tajam (micingin sebelah mata dan alis kiri sedikit diangkat). Dengan tekad menutup akhir tahun 2014 dengan mengukir cerita yang indah, saya memutuskan berangkat. (Hehe daripada galau dirumah).
Iya, Setelah berkoordinasi dengan Tour Leader, sebutlah Mas Jojok (bukan nama sebenarnya, hehe), saya berangkat ber-enam dari Kota Pati. Dengan mengayuh sepeda  motor, kami berboncengan pas dua-dua. Kami adalah Haris, Eva, Ragil, Nadia, Jojok dan saya sendiri, Ros.
Kami berangkat dari Pati tanggal 21 Desember 2014 pada jam 12 malam. Setelah satu jam perjalanan, sampailah kami di Kota Kudus. Dan Haris meminta untuk istirahat sejenak untuk sekedar ngopi (red: beli wedang kopi). “Yuuk ngopi jok, biar nggak ngantuk selama perjalanan” tutur laki-laki berkulit bersih dengan sedikit jenggot didagunya ini dengan mata berkaca-kaca (hihi bisa bayangin kan?). Karena saya tidak suka minum kopi, saya pun tidak mau ketinggalan order, wedang susu coklat pun siap dihidangkan. Dengan guyonan hangat diimbuhi dengan bully-an penuh canda, saya mulai mencoba berkenalan dengan mereka, karena ternyata mereka sudah saling kenal sebelumnya, hanya aku makhluk asing yang datang ke kehidupan mereka (eh, buka allien lho ya). Seruput.. seruput..And now we are ready to go tepat jam 02.00 dini hari.
Jam 03.00 dini hari sampailah kita di pelabuhan Kartini, Kota Jepara. Disinilah pelabuhan yang akan menghubungkan kami ke pulau Karimun Jawa. Jam 03.30 Pagi datanglah 3 personil rombongan kami dari Jogja, mereka adalah  Didit, Adin dan Dije. Dan lagi-lagi saya berkenalan dengan mereka dengan senyum terbaikku (ehem, ehem ku perlihatkan gigi putihku dengan maksimal #nyengir). Kami menikmati hujan malam di emperan warung biru sembari meluruskan otot-otot kami yang sedikit kaku dengan terkantuk-kantuk.
Wuuzz.. datanglah subuh, kami mempersiapkan diri dengan sedikit cuci muka dilanjutkan dengan sarapan pagi. Nah... akhirnya inilah moment dimana saya naik kapal untuk yang pertama  kalinya.  Tidak lupa saya meneguk satu butir pil anti mabuk (itupun pil sumbangan dari Mas Didit,hehe). Dengan sabar antri di loket dermaga (pasang muka bantal dan memelas) sembari  menyodorkan Nama lengkap dan Umur, karcis kapal pun kami genggam dengan membayar Rp. 57.000/ kepala, dan Rp. 50.000/ motor. Kami segera masuk kapal “Siginjay” yang mulai dikemudikan pada jam 7 pagi dengan estimasi 4-5 jam perjalanan.
Sebenarnya ada dua pilihan kapal penyebrangan yaitu kapal express dan kapal biasa. Kapal express (red: cepat) waktu tempuhnya hanya sekitar satu jam, namun harga tiket nya bisa 3 kali lipat kapal biasa (Kita kan backpacker-an, jadi milih yang irit-irit aja,he). Ternyata naik kapal tidak seseram yang saya bayangkan. Goncangan ombak nya pun tidak terasa. Waktu 4 jam tidak terasa, karena selama didalam kapal saya bisa menikmati indahnya hamparan lautan lepas  sembari mengobrol ria. Kami juga bisa menikmati indahnya suasana dengan naik ke atas deck kapal. Dengan drama ala titanic, kami memejamkan mata sembari menghidup udara sedalam-dalamnya. Semua goncangan hati terasa sirna ikut terbang bersama angin yang mengepul diawan-awan biru dilangit penuh gembira (cieee,, puistis).


“Welcome to Karimunjawa Island”, teriakku dalam hati (wow..penuh kegirangan, berasa ingin salto, kayang dan berbagai atraksi lainnya) pada jam 11:30 siang hari. Setelah narsis foto dengan berbagai gaya didepan gapura Karimunjawa, kami pun beristirahat dirumah salah satu warga lokal, Sebutlah Mas Yadi (Pria baik dengan warna kulit exotic yang lihai bermain gitar). Mas Yadi dan keluarga menerima kami dengan sangat hangat dan ramah. Disana kami juga berkenalan dengan Mb. Tita (Gadis energic berkacama mata yang sedang sibuk memainkan leptop).
Dan Inilah rangkaian Journey Backpacker Jelajah karimun Jawa Tim AKAMSI dimulai. (Apa sih AKAMSI? Temukan jawabannya disini, hehe)
AKAMSI bukanlah bahasa Yunani Kuno atau istilah asing dari Planet Mars, tapi AKAMSI adalah singkatan dari “Anak Kampung Sini” (So..What?? Gue harus loncat adri gedung lantai 4 gitu?). Tercetus nya nama ini bermula dari cletukan salah satu tim kami, yaitu Mas Yadi. Sebagai warga local dia menyebutkan dirinya sebagai anak kampung sini, dan muncullah singkatan darurat dari kami “AKAMSI”. Dan secara penuh hormat, Mas Yadi dinobatkan sebagai Kepala Suku/ Boss AKAMSI (Tepuk Tangaaann..Prok..Prok..Prok). Sampai pada akhirnya untuk kekompakan tim, muncul juga semacam yel-yel/ Tos AKAMSI, yaitu dengan mengepalkan tangan kanan dan meninjukan ke kepalan tangan teman lainnya.
Well.. sebelum bahas lebih lanjut, saya kenalkan dulu Tim AKAMSI kali ini.
1.)    Jojok. Beliau adalah sosok leader kami, yang siap sedia membantu kami, termasuk angkat-angkat barang, mendirikan tenda, nyiapin logistik, ngantri tiket kapal, bikin schedule perjalanan, (multi fungsi lah pokoknya, paket lengkap hehe)
2.)    Ragil. Pria yang unik, gokil (sedikit gila #Piss) dan sejuta imajinasi. Dia adalah seorang owner warung “Wes Go Ngopi” yang hobi nyamar sebagai Guru Sejarah di salah satu sekolah SMA ternama di Kab. Pati.
3.)    Nadia. Remaja Putri yang sering dipanggil OOT yang kebetulan masih duduk di bangku SMA kelas 3 (Walaupun sering diklaim sebagai mahasiswi semester 5, hehe).  Gadis malang korban  bully oleh gangster GilHa (Ragil_Haris) dalam trip kali ini (bully-bully bahagia).
4.)    Haris. Pria yang berjenggot (yang digosipkan mirip artis “Ari Laso”) yang hobi berbicara tentang lingkungan dan film (kayaknya sih). Dia juga hobi memetikkan gitar sembari bernyanyi (walaupun kadang fals). Dalam ekspedisi ini dia berkoalisi dengan Ragil dalam mem-bully maksimal pada gadis bernama OOT.
5.)    Eva. Gadis mungil nan imut (kecil kumut-kumut, hihi) yang hobi mengutak-utik video ini juga masih study kelas 3 di salah satu SMA di kota Pati. Dia adalah teman Nadia, tapi beruntung tidak menjadi korban pem-bully-an pada adventure kali ini.
6.)    Dije. Pria berkaca mata yang bernama lengkap Dwi Julianto merupakan sosok yang lucu tapi misterius. Karena diam-diam dia hebat dalam photografi, diam-diam bisa memainkan gitar, diam-diam bisa masak air dan diam-diam banyak makan (eh, keceplosan).
7.)    Rosi. Ini adalah diri saya. Haruskah saya cerite tentang diri saya?? Ah... saya rasa tidak, saya adalah insan biasa yang dilahirkan dengan sempurna oleh Tuhan yang hobi tersenyum kepada semua makhluk.. (ealah..ngomong opooo).
8.)    Didit. Pria kelahiran Sumatra yang terdampar di Kota Gudeg alias Jogja ini sedang menyelesaikan studinya S2. Keramah tamahannya membuat semua mata tertuju pada nya, dan semua lampu yang mati menjadi “menyala” (eh.. kok jadi acara take him out?hehe).
9.)    Adin. Gadis cantik berjilbab yang juga dari Jogja ini adalah belahan hati dari Didit. Dia adalah sosok yang pintar masak, termasuk masak air untuk bikin kopi dan masak mie instan selama camping (tuukan.. keren kan...suit..suiit).
10.)          Yadi. Inilah sosok BOS besar tim AKAMSI. Semua crew tim kami tunduk kepadanya. Karena kalau tidak, kita bisa terkatung-katung selama di Karimun jawa (hahaha..just kidd). Pria humble penyelam hebat yang satu ini ternyata hobi nge-game ternyata. Sampai suatu malam dia berhasil memenangkan game Onet sampai ke level paling puncak bersama Nadia.. (wow..wow..wow).
11.)          Tita. Gadis manis dari Bogor yang sedang stay diKarimunjawa untuk melakoni riset thesis terhadap nelayan (Mending riset tentang Tim AKAMSI aja lah mb.. okay ). Dia adalah sosok yang sedang diperebutkan hatinya oleh Ragil, Haris dan Jojok. (Kira-kira siapa ya yang bakal jadi pemenang??)
12.)          Sol Sierra dan Mariano. Mereka adalah dua bule dari Argentina yang saya yakin,  pada awalnya mereka terjebak masuk dalam geng kami, tapi  akhirnya ketagihan (haha.. ya iyalah, mana ada makhluk Tuhan seseksi  kita, hihi #ups). Sepasang kekasih ini menjadi pelengkap dalam backpacker kali ini. Karena kita bisa saling berbagi pengalaman, budaya,  dan yang paling penting adalah berbagi makanan (Loh..gubrak )

1.      Hari Pertama Jelajah Karimunjawa (Senin, 22 Desember 2014)
Perjalanan pertama kami dimulai pada jam 3 Sore, kami mulai berkemas untuk mencari spot berkemah. Dengan mengendarai motor bike, kami melewati gunung, menuruni lembah, jalan berkelok pun kami tempuh. Ditengah perjalanan, tidak disangka dan tidak diduga kami bertemu sepasang warga asing yang berhenti ditepi jalan dengan raut muka kebingungan dengan sepeda motor disampingnya. Bak malaikat kecil yang turun dari syurga, Mbk Tita dan Mas Yadi menanyai mereka “What’s happen?”. “I lost my gas” jawabnya yang sontak membuat kita merasa kasian,  trenyuh, lunglai tak berdaya (mulai lagi deh dramanya.. stop,, keep focus). Mereka menjelaskan bahwa mereka kehabisan bensin, sehingga motornya tidak bisa jalan dan sudah menunggu pertolongan sekitar 30 menit yang lalu (dorong aja donk sir,, helloooo #EdisiJahat ).

Kemudian kami berusaha menghubungi beberapa teman yang masih didesa dengan phone untuk dibawakan bensin, tapi hasilnya nihil karena kami tidak menemukan signal satupun. Akhirnya salah satu dari kami (sebut saja Mas Haris) dengan muka penuh malaikat langsung bergegas kembali ke desa untuk membelikan bensin. Tak lama kemudian, dia kembali dengan satu botol bensin. Dengan sigap Mas Yadi membuka jok motor dan hendak mengisi bensin di tabungnya. Dan apa yang terjadi?? Eng...ing...enggg...... ternyata bensinnya masih banyak.. (So, What??). Usut punya usut, ternyata si bule baru pertama kali mengendarai motorcycle. Sudah berusaha berkali-kali menyalakan power on tapi mesin masih belum menyala, jadi dia berfikir bensinnya habis. (Ya iyalah, motor matic kan rem tangan nya harus ditarik, hadoohh.. sampai kiamat juga nggak bakal nyala atu kang)... hahahaha gelak tawa pun tidak terelakkan. Sampailah tercetus ide segar dari Mas Dije “Bagaimana kalau kita buat tutorial riding a motor cycle untuk warga asing?” (hahaha Bisa jadi). Demikianlah.... Awal perkenalan kami dengan Dua Bule dari Argentina J #Senyum Miris.

Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan di daerah Nyamplung Ragas. Disana kami berjumpa dengan rekan-rekan dari Balai Taman Nasional Karimun Jawa. Kami dikejutkan dengan adanya tukik-tukik kecil penyu yang imut dan aktif didalam ember. Ternyata akan ada acara pelepasan penyu ke laut lepas (wow..saya merasa beruntung sekali). Kami dan dua bule Argentina ikut serta dalam moment “Rilis Penyu”. Dengan antusiasme (karena ini juga pertama kali dalam hidupku) kami mendengarkan instruksi dari panitia “Silahkan kalian ambil satu penyu, dan kita akan adu cepat lari penyu dari garis start menuju air laut. Satu..Dua..Tiga..Mulai..” Sontak kita sangat bersemangat dengan game ini, walaupun yang menang tidak mendapatkan hadiah, tapi menjadi pemenang adalah harga mati buat kami (hehehe).
Dengan berbagai cara dilakoni para peserta game agar penyu-nya menang, ada yang meniup-niup penyu (ballon kali ye), ada yang menyenggong-nyenggol pantat penyu (itu kan pelecehan sexual, eh), ada juga yang teriak-teriak menyemangati penyu hampir kayak orang kesurupan. Acara ini membat kami senang bukan kepalang, walaupun terkadang ada penyu yang susah diatur karena belok arah, dan mogok di tengah jalan. Horee.. setelah beberapa ronde acara rilis penyu pun selesai, kami senang, walaupun endingnya kita tidak pernah tahu siapa yang menang dalam game ini (Iya memang, hanya Tuhan yang tahu,hehe). Selamat jalan penyu. Semoga kita bisa berjumpa kelak ketika kau besar nanti, jangan marah ya kalau nafas kami sedikit bau pas meniupin kalian. (ngek.. ngok..)
Nah.. Setelah perpisahan dengan Tim Panitia dan dua bule Argentina, kami melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat untuk berkemah. Sampailah kita di area Legon Lele. Dengan sedikit berdiskusi, akhirnya kami memutuskan untuk putar balik ke wilayah Nyamplung ragas (tempat rilis penyu tadi) untuk berkemah karena lokasi yang lebih bersih, dan strategis.
Setiba dilokasi, kami langsung berbagi tugas untuk mendirikan tenda, menyalakan api unggun, menyeduh minuman dan memasak mie instan. Kami menghabiskan malam bersama bintang-bintang dan dentingan gitar yang mengalun merdu ditelinga. Lagu demi lagu kami nyanyikan. Mulai dari lagu band local, national bahkan international. Mulai dari lagu bahagia sampai lagu paling sendu nan galau sepanjang hayat. Bahkan juga ada drama pem-bully-an terhadap gadis bernama Oot, dilanjutkan dengan pendeklamasian puisi tentang tukik penyu dengan ekspresi yang penuh penghayatan (lebay maksimal). Untuk menambah kehangatan, kami juga membakar beberapa ikan segar. Tapi anehnya ikan kali ini berbeda, dibakar dengan dipendam dipasir putih. Mau tahu rasanya? Iya, mutlak rasa pasir (kriuk..kriuk berdenting di gigi). “Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu, hatiku damai jiwaku tentram bersamamu”. Terekam memori indah dalam tidur kami. Fajar menyingsing, lengkap dengan Sunrise yang sangat indah.





2.      Hari Kedua Jelajah Karimunjawa (Selasa, 23 Desember 2014)
Well.. Journey hari kedua dimulai, setelah berkemas dari camping, kami kembali ke rumah Mas Yadi untuk membersihkan diri dan bergegas sarapan pagi. Tepat jam 10 Pagi, kami bertemu dengan dua bule Argentina yang kami jumpai kemarin untuk kami ajak bergabung dalam tim AKAMSI kami. Saya pun langsung antusias memperkenalkan diri. Pasang muka seramah mungkin dan mata kami bertemu (ceileehhh). Siapa sih nama bule nya?? Mari saya kenalkan, yang perempuan bernama Sol Sierra, panggil saja “Sol”, yang laki-laki bernama Mariano, panggil saja “Nano”.
Sisingkan lengan baju, and now here we go!! Kurang dari satu jam perjalanan, dengan mengendarai X-rider (red: sepeda motor), sampailah kami di Tracking Mangrove Forest di Pulau Kemojan. Taukah Anda? Konon katanya, dahulu kala Pulau Kemojan terpisah jauh oleh lautan dengan Pulau Karimun Jawa. Setelah ditanamnya mangrove, akhirnya kedua pulau ini bisa bersatu menjadi sebuah daratan. Dan satu lagi, hutan magrove ini adalah salah satu hutan magrove terbesar yang ada di Indonesia (keren ya..amazing!!).
Nah, untuk memasuki hutan mangrove ini, pengunjung dikenai biaya Rp. 5.000/ orang. Dengan berbekal lotion anti nyamuk, kami siap menjelajah dan belajar tentang jenis-jenis tanaman mangrove yang dituliskan dengan jelas di tiap spot. Panjang jembatan tracking dihutan ini sekitar 1,3 km. Kami juga bisa menikmati indahnya panorama ekosistem mangrove dengan naik ke rumah “Menara Pandang.” Dengan naik tangga 3 lantai, kami disuguhi pemandangan yang luar biasa dari atas.






Kami banyak mengobrol dengan Sol-Nano selama diatas Menara Pandang, mulai dengan topic budaya Argentina, kepercayaan, hobby, pengalaman sampai membahas soal klub sepak bola, bahkan kami juga sempat belajar bahasa Spanyol. Gelak canda pun tidak bisa dielakkan, apalagi ketika seorang teman berusaha bercakap-cakap dengan bahasa inggris dengan aksen yang masih kental dengan jawanya.
Sekitar jam 01.30 siang kami beranjak untuk ke area wisata  berikutnya. X-rider kami pun melaju mulus, semulus angin berhembus dengan awan yang cerah siang ini. Dengan medan yang sedikit menanjak, sampailah kita di Makam Sunan Nyamplungan.
Menurut sejarah, ada dua versi yang kami dengar. Ada beberapa orang berpendapat bahwa Sunan Nyamplungan adalah Adik dari Sunan Muria Di Kudus, tapi ada juga yang berpendapat bahwa beliau adalah Anak Angkat dari Sunan Muria. Apapun sejarahnya, yang paling penting adalah beliau merupakan penyebar agama islam di Pulau Karimun jawa. Di Makam ini, kami juga menemukan beberapa makam kerabat-kerabat Sunan Nyamplungan yang dipugar dengan sangat terawat.
Setelah wisata religi, kami melaju ke wisata berikutnya, yaitu Pantai Tanjung Gelam (Asyiikk,, inilah yang kami tunggu-tunggu). Dengan membayar tiket Rp. 2.000/ orang, kami siap menikmati indahnya pantai. Dan wow..wow..wow.. Ini lah kali pertama saya melihat indahnya pantai dengan tiga warna biru yang berbeda (sangat muda, muda dan tua) dengan hamparan pasir putih jernih. Tanpa kode dan instruksi dari Leader, kami pun langsung lari tunggang langgang seperti dikejar macan untuk segera menyeburkan diri ke pantai.




Pantai ini tampak khas dengan adanya pohon-pohon kelapa yang tumbuh miring serta karakter-karakter batu vukanik yang tidak bisa dijumpai dipantai lainnya. Kami terus menelusuri pantai hingga ke Batu Topeng. Disana kami menemukan gubug sederhana yang bisa menjadi tempat rehat sejenak untuk sekedar menikmati deburan ombak(It’s so romantic). Setiap jengkal langkah, kami pun tidak lupa untuk mengabadikan moment kami, jepret sana, jepret sini, kanan kiri jepret, atas bawah jepret (Ngomong apaan sih,hehe??).
Sol dan Nano pun tidak kalah antusias. Sambil makan gorengan mendoan dan minum kelapa muda, mereka bercerita bahwa mereka tidak pernah menjumpai pantai seindah ini. Pantai di Argentina warna airnya keruh dan dingin. Kemudian kami saling bercerita tentang keindahan negara kami (Indonesia Vs Argentina), sampai pada akhirnya sol bercerita tentang sejarah konflik negaranya dengan Britain (dan aku nggak mudheng babar blas).
Belum lelah berwisata pantai, kami melanjutkan perjalanan mengejar Sunset di Bukit Joko Tuwo (namanya serem banget ya, hihi). Dibukit ini kami dikenai tarif Rp.5.000/orang. Dengan sedikit peluh mendaki beberapa anak tangga, kami bisa melihat indahnya karimun jawa dari atas awan. Kami saling berengkrama, bercanda, saling membully, sharing, bahkan juga curhat masalah pribadi. Disana kami bisa melihat Batu Tasbih dan Fosil Ikan Hiu Raksasa. Namun, kali ini kami kurang beruntung, karena matahari tertutup oleh awan, sehingga kami belum mendapatkan beautiful sunset yang kami cari.


Kami kembali ke Rumah Mas Yadi, sedangkan Sol dan Nano kembali ke Homestay untuk beristirahat. Acara kami pun belum selesai, “It’s time for barbeque, yei yei.” Malam ini indah, walaupun tidak camping, ikan bakar ini memberikan aroma yang berbeda di penghujung perjalanan kami hari ini. Tim AKAMSI tidur pulas dengan senyuman dengan sedikit bau amis ikan.

3.      Hari Ketiga Jelajah Karimunjawa (Rabu, 24 Desember 2014).
Ku buka mata di pagi hari, dan kudapati tubuhku masih di Karimun Jawa. Senyum simpul mendadak mengembang membayangkan  betapa menyenangkannya perjalanku nanti. Ku raih handuk dan bergegas mandi, Yups.. i’am ready, segera ku bergabung dengan timku “Aku siap komandan” (bahasa mataku seolah berbicara demikian). Kami sarapan bersama dan menyiapkan beberapa amunisi perjalanan tepat pada jam 09.00 pagi.
Di dekat warung langganan, kami berjumpa kembali dengan Sol dan Nano. Dengan peralatan Snorkling yang lengkap dan bekal beberapa makanan, “Come On Guys,, Berangkat!!.” Ucap Mas Jojok dengan penuh semangat 45. Diawali dengan berdo’a bersama, perahu kecil kami pun melaju dengan sempurna.
Spot Snorkling pertama kami di Pulau Menjangan Kecil. Disini kami bisa menjumpai indahnya ikan dan massive coral. Mas Dije menjelaskan “Coral hanya tumbuh maksimal 5 cm per tahun dan hanya butuh waktu 5 menit untuk merusaknya.” Ironi memang, masih banyak pengunjung yang belum tahu tentang ini, sehingga ada yang tidak sadar merusaknya. “Mereka sangat rapuh.”imbuhnya (penuh mantap dan muka sok wise menatap jauh ke laut).




Perahu kami pun melaju kembali dengan gagahnya ke next spot, yaitu Pulau Cemara Kecil. Setiba dilokasi, kami langsung memasak air untuk membuat kopi, susu dan sereal. Guyonan hangat bertebaran dihati kami. Pasir putih yang mengkilap ketika diterpa cahaya matahari membuat hati kami terasa lebih damai. Kami menyusuri tepi sungai dan  banyak menjumpai biota laut seperti Sen Dollar, Bintang Laut (Star Fish), Teripang (Sea Cucumber) dan Bulu Babi. Sol dan Nano juga tidak mau kehilangan moment. Mereka langsung berjemur (hobby bule pada umumnya).
Setelah puas hunting biota laut, kami pun langsung menggelar beberapa makanan. Yeaah..kita akan makan siang.  Dengan beralaskan beberapa kertas minyak, Tim AKAMSI mulai menyiapkan nasi beserta lauknya. Kami makan bersama-sama tanpa ada sendok dan piring berdenting (yups.. hanya dengan tangan kosong). “Siapa yang cepat dia yang akan cepat kenyang...Serbuuu.” Seru Mas Didit dengan penuh gelora. Di sela-sela kami menikmati makan siang, Nano berkata dengan penuh keheranan “I don’t understand why you all are not being fat, whereas you eat a lot. You know, in Argentina most of them are fat, but they just a bit to eat.”  Sontak kami pun tertawa lepas (sepertinya karena kami tersindir,hahaha).
Setelah kenyang, kami melanjutkan ke wisata berikutnya, yaitu snorkling ke Gosong Sloka. Berbeda dengan tempat sebelumnya, disini kami menjumpai banyak ikan nemo dan Branching Coral. Kami (kecuali saya dan eva #stay  di perahu-karena mabuk laut) mulai bergaya dengan mengambil foto narsis memakai kamera under water yang kami sewa seharga IDR 200.000/ day (hal yang bikin gue jeleous, fyuh). 
Nah.. puas foto-foto, tim AKAMSI melaju ke Pulau Menjangan Besar “Penangkaran Hiu”. Di destinasi ini kami disuguhi dengan aneka biota laut. Kami juga diijinkan untuk berenang & berfoto bersama Hiu dan Penyu (Jangan berfikir serem, mereka sudah jinak kok). Ada tiga jenis Hiu disini (Black Tip, Silver Tip dan Hiu Pari) dan ada dua jenis Penyu (Penyu Sisik Eretmochelys imbricata” dan Penyu Hijau “Chelonia mydas”). Di sisi lain, dengan membayar IDR 5.000/orang, kami juga bisa foto bersama beberapa biota laut, diantaranya Bintang laut jenis Protogaster, Ikan Buntal “Tetraodontidae” jenis Fugu, dan Bantal Buaya.





Sekitar jam 4:30 sore kami pun langsung pulang menuju dermaga. Kami berkemas dan berpisah dengan Sol dan Nano. Seusai mandi dan makan malam,  jam 10 malam kami mendirikan tenda ditepi dermaga. Setelah menyiapkan kopi, kami langsung duduk dibebatuan. Yups.. Jam Goblok dimulai!! Jam Goblok adalah semacam ngobrol bebas dimana akan tertuju pada satu objek manusia untuk digali dan di uji (hahaha yang nggak kuat mental bisa lambaikan tangan).  Malam menepi, dengan dentingan gitar yang menemani dan langit menjadi saksi betapa luar biasanya perjalanan kami hari ini. (#Puji Tuhan).

4.      Hari Keempat Jelajah Karimunjawa (Kamis, 25 Desember 2014).
Hiks.. berat rasanya bercerita, karena ini adalah hari terakhir kami di Paradise Island. Setelah berkemas dan packing tenda. Jam 10 pagi kita sarapan bersama di warung langganan kami. Dengan sepeda motor nya, Sol dan Nano menghampiri kami dengan membawa teh special dari Argentina. Satu persatu kami di paksa minum teh tersebut. What does it taste? (Sepet dan tawar tanpa gula #persis jamu). Kami ketawa-ketiwi tanpa henti ketika melihat sosok Nadia yang hampir muntah ketika mencoba tehnya.
Tepat jam 11 siang kami berpamitan dengan Sol dan Nano (#muka sedih). “Wow.. aku dipeluk Sinorita dan Nano” teriak Ragil dengan girang. Semua tim AKAMSI tertawa (kita juga dipeluk kelesss..hahahaha #tepok jidat).
Kami pun langsung kembali ke rumah Bos Besar AKAMSI, Mas Yadi untuk berkemas. Kami berpamitan satu persatu ke keluarga Mas Yadi yang sudah rela menampung kami. Tidak lupa kami juga berpamitan dengan Mb. Tita (Semoga lancar Thesis nya ya mb #kecup). Tepat jam 12 siang kami langsung lari terbirit-birit menuju kapal. Plang kapal sudah ditutup, tapi untungnya kami masih boleh masuk J #hampir terlambat.
Inilah ceritaku guys, Menarik kan?? (harus jawab iya). Karimunjawa benar-benar memberikan banyak hal kepada saya. Akan tetapi, Karimun Jawa tidak pernah mengharapkan apapun dari kita “Leave nothing but footsteps, take nothing but memories.” Itu artinya bahwa sebagai wisatawan smart, kita harus ikut menjaga kelestarian lingkungan, misalnya dengan tidak meninggalkan sampah disembarang tempat dan tidak merusak biota laut. Saya yakin, Jika wisatawan sadar akan hal tersebut, Karimun jawa akan tetap asri, bersih dan memancarkan pesonanya.



Di Karimunjawa saya banyak belajar. Saya belajar dari laut tentang arti sebuah ketenangan, Saya belajar dari alam tentang arti sebuah kehidupan dan saya belajar dari teman tentang sebuah kebersamaan. See You Paradise Island.. Semoga kami bisa mengunjungimu kembali. Tos AKAMSI!!! We Love Indonesia.





26 komentar:

  1. Balasan
    1. Makasih ya eva... kok kamu bisa nemu blogku,.,hihi :)

      Hapus
  2. Cerita backpacker yang seru!! Bagi yang belum ke karimunjawa, mari kunjungi situs kami http://karimunjawamenjanganresort.com untuk info paket

    BalasHapus
  3. Wah seru bgt kayanya. Ada nomer yg bisa dihubungin gak mas? Saya mau nanya2 nih, mau backpackeran kesana rencananya

    BalasHapus
  4. Wah seru bgt kayanya. Ada nomer yg bisa dihubungin gak mas? Saya mau nanya2 nih, mau backpackeran kesana rencananya

    BalasHapus
  5. Luar biasa, petualangan yg sangat seruuu, keren dah,,,
    salam dari blogger karimun jawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Karimun Jawa... it was more than amazing!!
      #SaveKarimunJawa

      Hapus
  6. menyenangkann hahaha

    Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  7. Mb titik, lbh enak lg kalau ada totalan biaya yg hrs dkeluarkan. Biar yg blm prnh ksna bs ngira2 dan dicantumkan cp orang2 yg perlu dihubungi selama dsna.

    BalasHapus
  8. Mb titik, lbh enak lg kalau ada totalan biaya yg hrs dkeluarkan. Biar yg blm prnh ksna bs ngira2 dan dicantumkan cp orang2 yg perlu dihubungi selama dsna.

    BalasHapus
  9. yang mau trip karimun jawa backpekeran bareng , boleh gabung dengan kami, sementara kami ada 5 orang. rencana brngkt kami, karna kami dari jakarta kami berangkat tgl 3 april 2016 . untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak saya :

    Nama : Yusuf
    No : 085717768527

    come and join as brother hehehe

    BalasHapus
  10. Pengen banget ke karimun jawa, next time kesana ahh...

    Ads
    "Jual Jam Tangan Online Murah"

    BalasHapus
  11. Pengen banget ke karimun jawa, next time kesana ahh...

    Ads
    "Jual Jam Tangan Online Murah"

    BalasHapus
  12. Hemm..hobi banget ya promo di blog orang ..hadeh!

    BalasHapus
  13. wahhhh seru banget kaynya, nenda disana sambil nyanyi2, bbqan, mudah2an bisa ngrasain hal yg sama kaya kaka cantik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah.. tahu aja kalau aku cantik..hehe
      yang penting jalannya sama temen yang menyenangkan, jadi liburan dimanapun akan terasa seru.. gitu..mas milla...

      Hapus
  14. minta kontak homestay, dan rincian biaya dong kak boleh ga? agustus mau kesana hehe

    BalasHapus
  15. OPEN TRIP KARIMUNJAWA
    9-12 september 2016 (4H3N)
    Include :
    1.kapal feri siginjaj pp
    2.home stay 3 malam (1 kamar 2 orang)
    3.tour laut 2X (barat + timur)
    4.tour darat
    5.tiket tempat wisata
    6.kapal 2 hari
    7.alat snorkling +fin 2 hari
    8.ikan bakar 2X
    9.transportasi pelabuhan ke home stay
    10. Motor atau mobil (optional)
    11.tiket kereta (khusus star jakarta)
    12. Mobil full ac (khusus star semarang + jakarta)
    13.tour gaide 2 hari

    Exclude :
    1.penangkaran hiu
    2.fee tour leader

    Langsung hubungi
    Cp: putra : 088212055740 (call/sms/line/WA)

    BalasHapus
  16. waduh manteb banget nih ceritannya, jadi pengen ke karimun jawa lagi

    Untuk liburan ke dieng klik Paket Wisata Dieng
    dan dapatkan penawaran menarik di Paket Wisata Dieng

    BalasHapus
  17. Seru sekali liburanya guys...
    Info Liburan ke karimunjawa www.agenwisatakarimunjawa.info , atau langsung contact saja 082234463000

    BalasHapus