------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hey
Guys,
kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan backpacker saya ke Pulau
Karimunjawa, Jepara, Indonesia. Are you
ready to hear my story??.. Saya sering mendengar bahwa Pulau karimun Jawa
disebut sebagai “Paradise island”. Hal
ini membuat saya penasaran level dewa. Sebenarnya ada apa sih disana?Apakah ada sesuatu yang amazing? Atau ada bidadari-bidadari
surga (eh, itu kan judul film ya)? Ahaa.. harus segera ada pembuktian, pikirku
tajam (micingin sebelah mata dan alis kiri sedikit diangkat). Dengan tekad
menutup akhir tahun 2014 dengan mengukir cerita yang indah, saya memutuskan
berangkat. (Hehe daripada galau dirumah).
Iya, Setelah berkoordinasi dengan Tour Leader, sebutlah Mas Jojok (bukan
nama sebenarnya, hehe), saya berangkat ber-enam dari Kota Pati. Dengan mengayuh
sepeda motor, kami berboncengan pas
dua-dua. Kami adalah Haris, Eva, Ragil, Nadia, Jojok dan saya sendiri, Ros.
Kami berangkat dari Pati tanggal 21
Desember 2014 pada jam 12 malam. Setelah satu jam perjalanan, sampailah kami di
Kota Kudus. Dan Haris meminta untuk istirahat sejenak untuk sekedar ngopi (red: beli wedang kopi). “Yuuk ngopi jok, biar nggak ngantuk selama perjalanan”
tutur laki-laki berkulit bersih dengan sedikit jenggot didagunya ini dengan
mata berkaca-kaca (hihi bisa bayangin kan?). Karena saya tidak suka minum kopi,
saya pun tidak mau ketinggalan order,
wedang susu coklat pun siap dihidangkan. Dengan guyonan hangat diimbuhi dengan bully-an penuh canda, saya mulai mencoba
berkenalan dengan mereka, karena ternyata mereka sudah saling kenal sebelumnya,
hanya aku makhluk asing yang datang ke kehidupan mereka (eh, buka allien lho ya). Seruput.. seruput..And now we are ready to go tepat jam
02.00 dini hari.
Jam 03.00 dini hari sampailah kita di
pelabuhan Kartini, Kota Jepara. Disinilah pelabuhan yang akan menghubungkan
kami ke pulau Karimun Jawa. Jam 03.30 Pagi datanglah 3 personil rombongan kami
dari Jogja, mereka adalah Didit, Adin
dan Dije. Dan lagi-lagi saya berkenalan dengan mereka dengan senyum terbaikku
(ehem, ehem ku perlihatkan gigi putihku dengan maksimal #nyengir). Kami menikmati hujan malam di emperan warung biru sembari
meluruskan otot-otot kami yang sedikit kaku dengan terkantuk-kantuk.
Wuuzz.. datanglah subuh, kami
mempersiapkan diri dengan sedikit cuci muka dilanjutkan dengan sarapan pagi. Nah...
akhirnya inilah moment dimana saya
naik kapal untuk yang pertama kalinya. Tidak lupa saya meneguk satu butir pil anti
mabuk (itupun pil sumbangan dari Mas Didit,hehe). Dengan sabar antri di loket
dermaga (pasang muka bantal dan memelas) sembari menyodorkan Nama lengkap dan Umur, karcis
kapal pun kami genggam dengan membayar Rp. 57.000/ kepala, dan Rp. 50.000/
motor. Kami segera masuk kapal “Siginjay”
yang mulai dikemudikan pada jam 7 pagi dengan estimasi 4-5 jam perjalanan.
Sebenarnya ada dua pilihan kapal
penyebrangan yaitu kapal express dan
kapal biasa. Kapal express (red: cepat)
waktu tempuhnya hanya sekitar satu jam, namun harga tiket nya bisa 3 kali lipat
kapal biasa (Kita kan backpacker-an,
jadi milih yang irit-irit aja,he). Ternyata naik kapal tidak seseram yang saya
bayangkan. Goncangan ombak nya pun tidak terasa. Waktu 4 jam tidak terasa,
karena selama didalam kapal saya bisa menikmati indahnya hamparan lautan
lepas sembari mengobrol ria. Kami juga
bisa menikmati indahnya suasana dengan naik ke atas deck kapal. Dengan drama
ala titanic, kami memejamkan mata
sembari menghidup udara sedalam-dalamnya. Semua goncangan hati terasa sirna
ikut terbang bersama angin yang mengepul diawan-awan biru dilangit penuh
gembira (cieee,, puistis).
“Welcome to Karimunjawa Island”,
teriakku dalam hati (wow..penuh kegirangan, berasa ingin salto, kayang dan
berbagai atraksi lainnya) pada jam 11:30 siang hari. Setelah narsis foto dengan
berbagai gaya didepan gapura Karimunjawa, kami pun beristirahat dirumah salah
satu warga lokal, Sebutlah Mas Yadi (Pria baik dengan warna kulit exotic yang lihai bermain gitar). Mas
Yadi dan keluarga menerima kami dengan sangat hangat dan ramah. Disana kami juga
berkenalan dengan Mb. Tita (Gadis energic
berkacama mata yang sedang sibuk memainkan leptop).
Dan Inilah rangkaian Journey Backpacker Jelajah karimun Jawa Tim
AKAMSI dimulai. (Apa sih AKAMSI? Temukan jawabannya disini, hehe)
AKAMSI bukanlah bahasa Yunani Kuno atau
istilah asing dari Planet Mars, tapi AKAMSI
adalah singkatan dari “Anak Kampung
Sini” (So..What?? Gue harus
loncat adri gedung lantai 4 gitu?). Tercetus nya nama ini bermula dari cletukan
salah satu tim kami, yaitu Mas Yadi. Sebagai warga local dia menyebutkan dirinya sebagai anak kampung sini, dan muncullah
singkatan darurat dari kami “AKAMSI”. Dan secara penuh hormat, Mas Yadi
dinobatkan sebagai Kepala Suku/ Boss AKAMSI (Tepuk Tangaaann..Prok..Prok..Prok).
Sampai pada akhirnya untuk kekompakan tim, muncul juga semacam yel-yel/ Tos AKAMSI,
yaitu dengan mengepalkan tangan kanan dan meninjukan ke kepalan tangan teman
lainnya.
Well.. sebelum bahas lebih lanjut, saya
kenalkan dulu Tim AKAMSI kali ini.
1.) Jojok.
Beliau adalah sosok leader kami, yang siap sedia membantu kami, termasuk
angkat-angkat barang, mendirikan tenda, nyiapin logistik, ngantri tiket kapal,
bikin schedule perjalanan, (multi
fungsi lah pokoknya, paket lengkap hehe)
2.) Ragil.
Pria yang unik, gokil (sedikit gila #Piss) dan sejuta imajinasi. Dia adalah
seorang owner warung “Wes Go Ngopi”
yang hobi nyamar sebagai Guru Sejarah di salah satu sekolah SMA ternama di Kab.
Pati.
3.) Nadia.
Remaja Putri yang sering dipanggil OOT yang kebetulan masih duduk di bangku SMA
kelas 3 (Walaupun sering diklaim sebagai mahasiswi semester 5, hehe). Gadis malang korban bully oleh gangster GilHa (Ragil_Haris) dalam trip kali ini (bully-bully bahagia).
4.) Haris.
Pria yang berjenggot (yang digosipkan mirip artis “Ari Laso”) yang hobi
berbicara tentang lingkungan dan film (kayaknya sih). Dia juga hobi memetikkan
gitar sembari bernyanyi (walaupun kadang fals). Dalam ekspedisi ini dia
berkoalisi dengan Ragil dalam mem-bully
maksimal pada gadis bernama OOT.
5.) Eva.
Gadis mungil nan imut (kecil kumut-kumut, hihi) yang hobi mengutak-utik video
ini juga masih study kelas 3 di salah satu SMA di kota Pati. Dia adalah teman
Nadia, tapi beruntung tidak menjadi korban pem-bully-an pada adventure kali
ini.
6.) Dije.
Pria berkaca mata yang bernama lengkap Dwi Julianto merupakan sosok yang lucu
tapi misterius. Karena diam-diam dia hebat dalam photografi, diam-diam bisa memainkan gitar, diam-diam bisa masak
air dan diam-diam banyak makan (eh, keceplosan).
7.) Rosi.
Ini adalah diri saya. Haruskah saya cerite tentang diri saya?? Ah... saya rasa
tidak, saya adalah insan biasa yang dilahirkan dengan sempurna oleh Tuhan yang
hobi tersenyum kepada semua makhluk.. (ealah..ngomong opooo).
8.) Didit.
Pria kelahiran Sumatra yang terdampar di Kota Gudeg alias Jogja ini sedang
menyelesaikan studinya S2. Keramah tamahannya membuat semua mata tertuju pada
nya, dan semua lampu yang mati menjadi “menyala” (eh.. kok jadi acara take him
out?hehe).
9.) Adin.
Gadis cantik berjilbab yang juga dari Jogja ini adalah belahan hati dari Didit.
Dia adalah sosok yang pintar masak, termasuk masak air untuk bikin kopi dan
masak mie instan selama camping (tuukan.. keren kan...suit..suiit).
10.)
Yadi.
Inilah sosok BOS besar tim AKAMSI. Semua crew
tim kami tunduk kepadanya. Karena kalau tidak, kita bisa terkatung-katung
selama di Karimun jawa (hahaha..just kidd).
Pria humble penyelam hebat yang satu
ini ternyata hobi nge-game ternyata.
Sampai suatu malam dia berhasil memenangkan game
Onet sampai ke level paling puncak bersama Nadia.. (wow..wow..wow).
11.)
Tita.
Gadis manis dari Bogor yang sedang stay
diKarimunjawa untuk melakoni riset thesis
terhadap nelayan (Mending riset tentang Tim AKAMSI aja lah mb.. okay ). Dia
adalah sosok yang sedang diperebutkan hatinya oleh Ragil, Haris dan Jojok.
(Kira-kira siapa ya yang bakal jadi pemenang??)
12.)
Sol
Sierra dan Mariano. Mereka adalah dua bule dari Argentina
yang saya yakin, pada awalnya mereka
terjebak masuk dalam geng kami, tapi
akhirnya ketagihan (haha.. ya iyalah, mana ada makhluk Tuhan seseksi kita, hihi #ups). Sepasang kekasih ini
menjadi pelengkap dalam backpacker
kali ini. Karena kita bisa saling berbagi pengalaman, budaya, dan yang paling penting adalah berbagi
makanan (Loh..gubrak )
1.
Hari
Pertama Jelajah Karimunjawa (Senin, 22 Desember 2014)
Perjalanan pertama kami dimulai pada jam
3 Sore, kami mulai berkemas untuk mencari spot
berkemah. Dengan mengendarai motor bike,
kami melewati gunung, menuruni lembah, jalan berkelok pun kami tempuh. Ditengah
perjalanan, tidak disangka dan tidak diduga kami bertemu sepasang warga asing
yang berhenti ditepi jalan dengan raut muka kebingungan dengan sepeda motor
disampingnya. Bak malaikat kecil yang turun dari syurga, Mbk Tita dan Mas Yadi
menanyai mereka “What’s happen?”. “I lost
my gas” jawabnya yang sontak membuat kita merasa kasian, trenyuh, lunglai tak berdaya (mulai lagi deh
dramanya.. stop,, keep focus). Mereka
menjelaskan bahwa mereka kehabisan bensin, sehingga motornya tidak bisa jalan dan
sudah menunggu pertolongan sekitar 30 menit yang lalu (dorong aja donk sir,,
helloooo #EdisiJahat ).
Kemudian kami berusaha menghubungi
beberapa teman yang masih didesa dengan phone
untuk dibawakan bensin, tapi hasilnya nihil karena kami tidak menemukan signal satupun. Akhirnya salah satu dari
kami (sebut saja Mas Haris) dengan muka penuh malaikat langsung bergegas
kembali ke desa untuk membelikan bensin. Tak lama kemudian, dia kembali dengan
satu botol bensin. Dengan sigap Mas Yadi membuka jok motor dan hendak mengisi
bensin di tabungnya. Dan apa yang terjadi?? Eng...ing...enggg...... ternyata
bensinnya masih banyak.. (So, What??). Usut
punya usut, ternyata si bule baru pertama kali mengendarai motorcycle. Sudah
berusaha berkali-kali menyalakan power on
tapi mesin masih belum menyala, jadi dia berfikir bensinnya habis. (Ya iyalah, motor matic kan rem tangan nya harus
ditarik, hadoohh.. sampai kiamat juga nggak bakal nyala atu kang)... hahahaha
gelak tawa pun tidak terelakkan. Sampailah tercetus ide segar dari Mas Dije
“Bagaimana kalau kita buat tutorial
riding a motor cycle untuk warga asing?” (hahaha Bisa jadi). Demikianlah....
Awal perkenalan kami dengan Dua Bule dari Argentina J
#Senyum Miris.
Selanjutnya, kami melanjutkan perjalanan
di daerah Nyamplung Ragas. Disana kami berjumpa dengan rekan-rekan dari Balai
Taman Nasional Karimun Jawa. Kami dikejutkan dengan adanya tukik-tukik kecil
penyu yang imut dan aktif didalam ember. Ternyata akan ada acara pelepasan
penyu ke laut lepas (wow..saya merasa beruntung sekali). Kami dan dua bule
Argentina ikut serta dalam moment “Rilis
Penyu”. Dengan antusiasme (karena ini juga pertama kali dalam hidupku) kami
mendengarkan instruksi dari panitia “Silahkan kalian ambil satu penyu, dan kita
akan adu cepat lari penyu dari garis start menuju air laut.
Satu..Dua..Tiga..Mulai..” Sontak kita sangat bersemangat dengan game ini,
walaupun yang menang tidak mendapatkan hadiah, tapi menjadi pemenang adalah
harga mati buat kami (hehehe).
Dengan berbagai cara dilakoni para
peserta game agar penyu-nya menang, ada yang meniup-niup penyu (ballon kali ye), ada yang menyenggong-nyenggol
pantat penyu (itu kan pelecehan sexual,
eh), ada juga yang teriak-teriak menyemangati penyu hampir kayak orang
kesurupan. Acara ini membat kami senang bukan kepalang, walaupun terkadang ada
penyu yang susah diatur karena belok arah, dan mogok di tengah jalan. Horee..
setelah beberapa ronde acara rilis penyu pun selesai, kami senang, walaupun
endingnya kita tidak pernah tahu siapa yang menang dalam game ini (Iya memang,
hanya Tuhan yang tahu,hehe). Selamat jalan penyu. Semoga kita bisa berjumpa
kelak ketika kau besar nanti, jangan marah ya kalau nafas kami sedikit bau pas
meniupin kalian. (ngek.. ngok..)
Nah.. Setelah perpisahan dengan Tim
Panitia dan dua bule Argentina, kami melanjutkan perjalanan untuk mencari
tempat untuk berkemah. Sampailah kita di area Legon Lele. Dengan sedikit
berdiskusi, akhirnya kami memutuskan untuk putar balik ke wilayah Nyamplung
ragas (tempat rilis penyu tadi) untuk berkemah karena lokasi yang lebih bersih,
dan strategis.
Setiba dilokasi, kami langsung berbagi
tugas untuk mendirikan tenda, menyalakan api unggun, menyeduh minuman dan
memasak mie instan. Kami menghabiskan malam bersama bintang-bintang dan
dentingan gitar yang mengalun merdu ditelinga. Lagu demi lagu kami nyanyikan.
Mulai dari lagu band local, national
bahkan international. Mulai dari lagu
bahagia sampai lagu paling sendu nan galau sepanjang hayat. Bahkan juga ada
drama pem-bully-an terhadap gadis bernama Oot, dilanjutkan dengan
pendeklamasian puisi tentang tukik penyu dengan ekspresi yang penuh penghayatan
(lebay maksimal). Untuk menambah kehangatan, kami juga membakar beberapa ikan
segar. Tapi anehnya ikan kali ini berbeda, dibakar dengan dipendam dipasir
putih. Mau tahu rasanya? Iya, mutlak rasa pasir (kriuk..kriuk berdenting di
gigi). “Kemesraan ini, janganlah cepat
berlalu, hatiku damai jiwaku tentram bersamamu”. Terekam memori indah dalam
tidur kami. Fajar menyingsing, lengkap dengan Sunrise yang sangat indah.
Well..
Journey hari kedua dimulai, setelah berkemas dari camping, kami kembali ke rumah Mas Yadi
untuk membersihkan diri dan bergegas sarapan pagi. Tepat jam 10 Pagi, kami
bertemu dengan dua bule Argentina yang kami jumpai kemarin untuk kami ajak
bergabung dalam tim AKAMSI kami. Saya pun langsung antusias memperkenalkan
diri. Pasang muka seramah mungkin dan mata kami bertemu (ceileehhh). Siapa sih
nama bule nya?? Mari saya kenalkan, yang perempuan bernama Sol Sierra, panggil
saja “Sol”, yang laki-laki bernama Mariano, panggil saja “Nano”.
Sisingkan lengan baju, and now here we
go!! Kurang dari satu jam perjalanan, dengan mengendarai X-rider (red: sepeda
motor), sampailah kami di Tracking
Mangrove Forest di Pulau Kemojan. Taukah Anda? Konon katanya, dahulu kala
Pulau Kemojan terpisah jauh oleh lautan dengan Pulau Karimun Jawa. Setelah
ditanamnya mangrove, akhirnya kedua pulau ini bisa bersatu menjadi sebuah
daratan. Dan satu lagi, hutan magrove ini adalah salah satu hutan magrove
terbesar yang ada di Indonesia (keren ya..amazing!!).
Nah, untuk memasuki hutan mangrove ini,
pengunjung dikenai biaya Rp. 5.000/ orang. Dengan berbekal lotion anti nyamuk, kami siap menjelajah dan belajar tentang
jenis-jenis tanaman mangrove yang dituliskan dengan jelas di tiap spot. Panjang
jembatan tracking dihutan ini sekitar 1,3 km. Kami juga bisa menikmati indahnya
panorama ekosistem mangrove dengan naik ke rumah “Menara Pandang.” Dengan naik tangga 3 lantai, kami disuguhi
pemandangan yang luar biasa dari atas.
Kami banyak mengobrol dengan Sol-Nano
selama diatas Menara Pandang, mulai dengan topic
budaya Argentina, kepercayaan, hobby,
pengalaman sampai membahas soal klub sepak bola, bahkan kami juga sempat
belajar bahasa Spanyol. Gelak canda pun tidak bisa dielakkan, apalagi ketika
seorang teman berusaha bercakap-cakap dengan bahasa inggris dengan aksen yang
masih kental dengan jawanya.
Sekitar jam 01.30 siang kami beranjak
untuk ke area wisata berikutnya. X-rider
kami pun melaju mulus, semulus angin berhembus dengan awan yang cerah siang
ini. Dengan medan yang sedikit menanjak, sampailah kita di Makam Sunan
Nyamplungan.
Menurut sejarah, ada dua versi yang kami
dengar. Ada beberapa orang berpendapat bahwa Sunan Nyamplungan adalah Adik dari
Sunan Muria Di Kudus, tapi ada juga yang berpendapat bahwa beliau adalah Anak
Angkat dari Sunan Muria. Apapun sejarahnya, yang paling penting adalah beliau
merupakan penyebar agama islam di Pulau Karimun jawa. Di Makam ini, kami juga
menemukan beberapa makam kerabat-kerabat Sunan Nyamplungan yang dipugar dengan
sangat terawat.
Setelah wisata religi, kami melaju ke
wisata berikutnya, yaitu Pantai Tanjung Gelam (Asyiikk,, inilah yang kami
tunggu-tunggu). Dengan membayar tiket Rp. 2.000/ orang, kami siap menikmati
indahnya pantai. Dan wow..wow..wow.. Ini lah kali pertama saya melihat indahnya
pantai dengan tiga warna biru yang berbeda (sangat muda, muda dan tua) dengan hamparan
pasir putih jernih. Tanpa kode dan instruksi dari Leader, kami pun langsung
lari tunggang langgang seperti dikejar macan untuk segera menyeburkan diri ke
pantai.
Pantai ini tampak khas dengan adanya
pohon-pohon kelapa yang tumbuh miring serta karakter-karakter batu vukanik yang
tidak bisa dijumpai dipantai lainnya. Kami terus menelusuri pantai hingga ke
Batu Topeng. Disana kami menemukan gubug sederhana yang bisa menjadi tempat
rehat sejenak untuk sekedar menikmati deburan ombak(It’s so romantic). Setiap jengkal langkah, kami pun tidak lupa
untuk mengabadikan moment kami, jepret sana, jepret sini, kanan kiri jepret,
atas bawah jepret (Ngomong apaan sih,hehe??).
Sol dan Nano pun tidak kalah antusias.
Sambil makan gorengan mendoan dan minum kelapa muda, mereka bercerita bahwa
mereka tidak pernah menjumpai pantai seindah ini. Pantai di Argentina warna
airnya keruh dan dingin. Kemudian kami saling bercerita tentang keindahan
negara kami (Indonesia Vs Argentina), sampai pada akhirnya sol bercerita tentang
sejarah konflik negaranya dengan Britain (dan aku nggak mudheng babar blas).
Belum lelah berwisata pantai, kami
melanjutkan perjalanan mengejar Sunset di Bukit Joko Tuwo (namanya serem banget
ya, hihi). Dibukit ini kami dikenai tarif Rp.5.000/orang. Dengan sedikit peluh
mendaki beberapa anak tangga, kami bisa melihat indahnya karimun jawa dari atas
awan. Kami saling berengkrama, bercanda, saling membully, sharing, bahkan juga
curhat masalah pribadi. Disana kami bisa melihat Batu Tasbih dan Fosil Ikan Hiu
Raksasa. Namun, kali ini kami kurang beruntung, karena matahari tertutup oleh
awan, sehingga kami belum mendapatkan beautiful sunset yang kami cari.
Kami kembali ke Rumah Mas Yadi,
sedangkan Sol dan Nano kembali ke
Homestay untuk beristirahat. Acara kami pun belum selesai, “It’s time for barbeque, yei yei.”
Malam ini indah, walaupun tidak camping, ikan bakar ini memberikan aroma yang
berbeda di penghujung perjalanan kami hari ini. Tim AKAMSI tidur pulas dengan
senyuman dengan sedikit bau amis ikan.
3.
Hari
Ketiga Jelajah Karimunjawa (Rabu, 24 Desember 2014).
Ku buka mata di pagi hari, dan kudapati
tubuhku masih di Karimun Jawa. Senyum simpul mendadak mengembang membayangkan betapa menyenangkannya perjalanku nanti. Ku
raih handuk dan bergegas mandi, Yups..
i’am ready, segera ku bergabung
dengan timku “Aku siap komandan”
(bahasa mataku seolah berbicara demikian). Kami sarapan bersama dan menyiapkan
beberapa amunisi perjalanan tepat pada jam 09.00 pagi.
Di dekat warung langganan, kami berjumpa
kembali dengan Sol dan Nano. Dengan peralatan Snorkling yang lengkap dan bekal beberapa makanan, “Come On Guys,, Berangkat!!.” Ucap Mas
Jojok dengan penuh semangat 45. Diawali dengan berdo’a bersama, perahu kecil
kami pun melaju dengan sempurna.
Spot
Snorkling pertama kami di Pulau Menjangan Kecil. Disini kami
bisa menjumpai indahnya ikan dan massive coral. Mas Dije menjelaskan “Coral hanya tumbuh maksimal 5 cm per tahun
dan hanya butuh waktu 5 menit untuk merusaknya.” Ironi memang, masih banyak
pengunjung yang belum tahu tentang ini, sehingga ada yang tidak sadar
merusaknya. “Mereka sangat rapuh.”imbuhnya
(penuh mantap dan muka sok wise menatap jauh ke laut).
Perahu kami pun melaju kembali dengan
gagahnya ke next spot, yaitu Pulau Cemara Kecil. Setiba dilokasi, kami langsung
memasak air untuk membuat kopi, susu dan sereal. Guyonan hangat bertebaran
dihati kami. Pasir putih yang mengkilap ketika diterpa cahaya matahari membuat
hati kami terasa lebih damai. Kami menyusuri tepi sungai dan banyak menjumpai biota laut seperti Sen Dollar, Bintang Laut (Star Fish), Teripang (Sea Cucumber) dan Bulu Babi. Sol dan
Nano juga tidak mau kehilangan moment. Mereka langsung berjemur (hobby bule pada umumnya).
Setelah puas hunting biota laut, kami pun langsung menggelar beberapa makanan.
Yeaah..kita akan makan siang. Dengan
beralaskan beberapa kertas minyak, Tim AKAMSI mulai menyiapkan nasi beserta
lauknya. Kami makan bersama-sama tanpa ada sendok dan piring berdenting (yups..
hanya dengan tangan kosong). “Siapa yang
cepat dia yang akan cepat kenyang...Serbuuu.” Seru Mas Didit dengan penuh
gelora. Di sela-sela kami menikmati makan siang, Nano berkata dengan penuh
keheranan “I don’t understand why you all
are not being fat, whereas you eat a lot. You know, in Argentina most of them
are fat, but they just a bit to eat.”
Sontak kami pun tertawa lepas (sepertinya karena kami tersindir,hahaha).
Setelah kenyang, kami melanjutkan ke
wisata berikutnya, yaitu snorkling ke
Gosong Sloka. Berbeda dengan tempat sebelumnya, disini kami menjumpai banyak
ikan nemo dan Branching Coral. Kami
(kecuali saya dan eva #stay di perahu-karena mabuk laut) mulai bergaya
dengan mengambil foto narsis memakai kamera under water yang kami sewa seharga
IDR 200.000/ day (hal yang bikin gue jeleous,
fyuh).
Nah.. puas foto-foto, tim AKAMSI melaju
ke Pulau Menjangan Besar “Penangkaran
Hiu”. Di destinasi ini kami disuguhi dengan aneka biota laut. Kami juga
diijinkan untuk berenang & berfoto bersama Hiu dan Penyu (Jangan berfikir
serem, mereka sudah jinak kok). Ada tiga jenis Hiu disini (Black Tip, Silver Tip dan Hiu Pari) dan ada dua jenis Penyu (Penyu
Sisik “Eretmochelys
imbricata” dan Penyu Hijau “Chelonia mydas”). Di sisi lain, dengan
membayar IDR 5.000/orang, kami juga bisa foto bersama beberapa biota laut,
diantaranya Bintang laut jenis Protogaster,
Ikan Buntal “Tetraodontidae” jenis Fugu, dan Bantal Buaya.
Sekitar jam 4:30 sore
kami pun langsung pulang menuju dermaga. Kami berkemas dan berpisah dengan Sol
dan Nano. Seusai mandi dan makan malam,
jam 10 malam kami mendirikan tenda ditepi dermaga. Setelah menyiapkan
kopi, kami langsung duduk dibebatuan. Yups.. Jam Goblok dimulai!! Jam Goblok
adalah semacam ngobrol bebas dimana akan tertuju pada satu objek manusia untuk
digali dan di uji (hahaha yang nggak kuat mental bisa lambaikan tangan). Malam menepi, dengan dentingan gitar yang
menemani dan langit menjadi saksi betapa luar biasanya perjalanan kami hari
ini. (#Puji Tuhan).
4.
Hari
Keempat Jelajah Karimunjawa (Kamis, 25 Desember 2014).
Hiks.. berat rasanya bercerita, karena
ini adalah hari terakhir kami di Paradise Island. Setelah berkemas dan packing
tenda. Jam 10 pagi kita sarapan bersama di warung langganan kami. Dengan sepeda
motor nya, Sol dan Nano menghampiri kami dengan membawa teh special dari
Argentina. Satu persatu kami di paksa minum teh tersebut. What does it taste? (Sepet
dan tawar tanpa gula #persis jamu). Kami ketawa-ketiwi tanpa henti ketika
melihat sosok Nadia yang hampir muntah ketika mencoba tehnya.
Tepat jam 11 siang kami berpamitan
dengan Sol dan Nano (#muka sedih). “Wow..
aku dipeluk Sinorita dan Nano” teriak Ragil dengan girang. Semua tim AKAMSI
tertawa (kita juga dipeluk kelesss..hahahaha #tepok jidat).
Kami pun langsung kembali ke rumah Bos
Besar AKAMSI, Mas Yadi untuk berkemas. Kami berpamitan satu persatu ke keluarga
Mas Yadi yang sudah rela menampung kami. Tidak lupa kami juga berpamitan dengan
Mb. Tita (Semoga lancar Thesis nya ya mb #kecup). Tepat jam 12 siang kami
langsung lari terbirit-birit menuju kapal. Plang kapal sudah ditutup, tapi
untungnya kami masih boleh masuk J #hampir
terlambat.
Inilah ceritaku guys, Menarik kan??
(harus jawab iya). Karimunjawa benar-benar memberikan banyak hal kepada saya.
Akan tetapi, Karimun Jawa tidak pernah mengharapkan apapun dari kita “Leave nothing but footsteps, take nothing
but memories.” Itu artinya bahwa sebagai wisatawan smart, kita harus ikut menjaga kelestarian lingkungan, misalnya
dengan tidak meninggalkan sampah disembarang tempat dan tidak merusak biota
laut. Saya yakin, Jika wisatawan sadar akan hal tersebut, Karimun jawa akan
tetap asri, bersih dan memancarkan pesonanya.
Di Karimunjawa saya banyak belajar.
Saya belajar dari laut tentang arti sebuah ketenangan, Saya belajar dari alam
tentang arti sebuah kehidupan dan saya belajar dari teman tentang sebuah
kebersamaan. See You Paradise Island.. Semoga kami bisa mengunjungimu kembali.
Tos AKAMSI!!! We Love Indonesia.
waaawww menakjubkan kakak :D
BalasHapusMakasih ya eva... kok kamu bisa nemu blogku,.,hihi :)
HapusCerita backpacker yang seru!! Bagi yang belum ke karimunjawa, mari kunjungi situs kami http://karimunjawamenjanganresort.com untuk info paket
BalasHapusThanks for commenting :)
Hapus#Save Karimunjawa
Wah seru bgt kayanya. Ada nomer yg bisa dihubungin gak mas? Saya mau nanya2 nih, mau backpackeran kesana rencananya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusWah seru bgt kayanya. Ada nomer yg bisa dihubungin gak mas? Saya mau nanya2 nih, mau backpackeran kesana rencananya
BalasHapusLuar biasa, petualangan yg sangat seruuu, keren dah,,,
BalasHapussalam dari blogger karimun jawa
Hi Karimun Jawa... it was more than amazing!!
Hapus#SaveKarimunJawa
sip sip mantap sekali wisata nya. barangkali ada yang mengagendakan liburannya ke karimunjawa call saya ya, 085325596788
BalasHapusAgen Wisata Karimunjawa
Paket wisata karimunjawa
Paket backpacker karimunjawa
Paket homestay karimunjawa
Paket hotel Karimunjawa
Paket nirwana resort karimunjawa
Paket honeymoon karimunjawa
menyenangkann hahaha
BalasHapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Mb titik, lbh enak lg kalau ada totalan biaya yg hrs dkeluarkan. Biar yg blm prnh ksna bs ngira2 dan dicantumkan cp orang2 yg perlu dihubungi selama dsna.
BalasHapusMb titik, lbh enak lg kalau ada totalan biaya yg hrs dkeluarkan. Biar yg blm prnh ksna bs ngira2 dan dicantumkan cp orang2 yg perlu dihubungi selama dsna.
BalasHapusyang mau trip karimun jawa backpekeran bareng , boleh gabung dengan kami, sementara kami ada 5 orang. rencana brngkt kami, karna kami dari jakarta kami berangkat tgl 3 april 2016 . untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kontak saya :
BalasHapusNama : Yusuf
No : 085717768527
come and join as brother hehehe
semoga perjalanannya menyenangkan mas yusuff :)
HapusPengen banget ke karimun jawa, next time kesana ahh...
BalasHapusAds
"Jual Jam Tangan Online Murah"
Pengen banget ke karimun jawa, next time kesana ahh...
BalasHapusAds
"Jual Jam Tangan Online Murah"
Hehe.. liburan ke karimunjawa..it must be!! :)
HapusHemm..hobi banget ya promo di blog orang ..hadeh!
BalasHapuswahhhh seru banget kaynya, nenda disana sambil nyanyi2, bbqan, mudah2an bisa ngrasain hal yg sama kaya kaka cantik
BalasHapusWah.. tahu aja kalau aku cantik..hehe
Hapusyang penting jalannya sama temen yang menyenangkan, jadi liburan dimanapun akan terasa seru.. gitu..mas milla...
minta kontak homestay, dan rincian biaya dong kak boleh ga? agustus mau kesana hehe
BalasHapusOPEN TRIP KARIMUNJAWA
BalasHapus9-12 september 2016 (4H3N)
Include :
1.kapal feri siginjaj pp
2.home stay 3 malam (1 kamar 2 orang)
3.tour laut 2X (barat + timur)
4.tour darat
5.tiket tempat wisata
6.kapal 2 hari
7.alat snorkling +fin 2 hari
8.ikan bakar 2X
9.transportasi pelabuhan ke home stay
10. Motor atau mobil (optional)
11.tiket kereta (khusus star jakarta)
12. Mobil full ac (khusus star semarang + jakarta)
13.tour gaide 2 hari
Exclude :
1.penangkaran hiu
2.fee tour leader
Langsung hubungi
Cp: putra : 088212055740 (call/sms/line/WA)
waduh manteb banget nih ceritannya, jadi pengen ke karimun jawa lagi
BalasHapusUntuk liburan ke dieng klik Paket Wisata Dieng
dan dapatkan penawaran menarik di Paket Wisata Dieng
Seru sekali liburanya guys...
BalasHapusInfo Liburan ke karimunjawa www.agenwisatakarimunjawa.info , atau langsung contact saja 082234463000
Mantap dan keren......
BalasHapuskarimunjawa 2
orang
karimunjawa
karimunjawa dimana
Paket Wisata
Karimunjawa
biaya karimunjawa
Karimunjawa
untuk 2 orang
Karimunjawa hotel
Karimunjawa
2019
Karimunjawa dari
Jakarta
paket
Karimunjawa
paket Tour Karimunjawa