Rabu, 21 Januari 2015

Setelah Buku, Merry Riana Lagi-Lagi Bikin Aku Gila Lewat Film “Mimpi Sejuta Dolar”




“Wow”..itulah ungkapan pertama yang terbesit dalam hatiku setelah membaca buku Merry Riana yang berjudul “Mimpi Sejuta Dolar”.
“Sumpah, gilaaaa”. Itu ungkapan keduaku sambil teriak-teriak (hehe nggak lagi kesurupan kok). Bagaimana tidak? Buku Miss Merry ini benar-benar sangat inspiring buatku. Ketika saya membacanya, buku ini berhasil bikin saya merasa berdebar-debar,bergejolak, deg-degan, panas-dingin dan tidak kuasa menahan haru (tissue mana issue??). By the way, teman-teman sudah kenalkah dengan sosok Merry Riana? (Ayoo..yang sudah, acungkan tangan, eh). Nah, bagi yang belum tahu, yuk aku kenalin (sambil senyum-senyum dengan muka sebaik mungkin).
Merry Riana, seorang anak muda Indonesia yang berhasil meraih penghasilan 1 juta dolar di usia 26 tahun (keren kan?, ini kisah nyata lho). Dan satu lagi, dia meraihnya di negeri tetangga, yaitu singapura (wow, tepuk tangan, prok..prok..prok). Didalam bukunya, berkisah bahwa dia adalah dari mahasiswi dengan ekonomi pas-pasan yang penuh keprihatinan finansial di Nanyang Technological University (NTU). Awalnya, dia tidak pernah bermimpi kuliah di NTU, tapi karena ada kerusuhan di tahun 1998 di Indonesia akhirnya ayahnya mengirimkannya ke perantauan dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Dengan penuh perjuangan, Akhirnya Merry sekarang berhasil menjadi Miliuner muda, pengusaha sukses, motivator yang sangat dinamis, serta pengarang buku terlaris.
Awalnya, aku tidak tahu betul tentang Merry Riana. Aku hanya mendengar simpang siur dengan pemahaman yang kurang komplit. Akhirnya, suatu hari teman kuliahku, sebut saja namanya Nizar. Dia meminjamiku satu buku “Mimpi Sejuta Dolar” yang sampai sekarang belum aku kembalikan (buat aku aja ya bukunya,eh). Dia bilang kalau buku ini aku banget dan cocok buat karakterku.
Aku baca lembar perlembar secara runtut. Baru baca beberapa halaman saja aku sudah tidak sabar untuk menamatkan buku ini. (bener-bener addicted).  Aku sampai nangis mencermati perjuangan demi perjuangan untuk bertahan dalam kesulitan. Sampai akhirnya aku menelfon nizar dan bilang “Thanks banget nizar, berkat buku pinjaman lu, gue tahu arti nilai perjuangan yang sesungguhnya, dan gue akan berjuang untuk hidupku.” “Ah lebay lu.” Jawab nizar sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Satu hal yang tidak bisa lepas dari benakku adalah. Pesan Moral dari Mama Merry  yang memberikan semangat untuk terus bertahan dan berjuang dengan terus  melibatkan Tuhan dalam setiap langkah. “Serahkanlah semuanya kepada Tuhan, maka selangkah demi selangkah Dia akan menuntunmu.” Aku sebagai pembaca merasa terhipnotis dengan petuah positif itu.
Buku “Mimpi Sejuta Dollar” benar-benar menjadi obat buatku. Dimana waktu itu saya dalam kondisi paling terpuruk. Terasa banyak beban yang kupikul dipundak. Mulai dari urusan pekerjaan dikantor, urusan organisasi, urusan keluarga sampai urusan percintaan.
Selanjutnya, aku mulai mencari akun sosial media  Merry seperti facebook dan twitter. Ku ikuti setiap status yang dibuat nya dan kutemukan banyak hal positif yang membangun  semangatku tiap harinya. Selain itu,  aku mulai sering browsing internet untuk sekedar mencari informasi tentang sosok Merry, dan juga menonton beberapa video di youtube.com. Iya, aku akui aku menjadi followers setia Merry Riana.
Gilaku tidak sampai disitu, Merry Riana lagi-lagi menghipnotisku untuk kedua kalinya melalui film perdana nya yang disadur dari buku the best seller “Mimpi Sejuta Dolar”. Film yang sekarang sudah tembus lebih dari 600.000 jiwa.
Kemasan dalam film tersebut lebih modern, seperti ada beberapa scene dimana sosok Merry yang diperankan oleh Chelsea Islan menggunakan telephone seluler. Hal ini tentunya tidak dijumpai ditahun 1998 (kisah nyatanya).
Namun, dengan balutan yang lebih terkini tersebut tidak merubah nilai sebuah perjuangan sesuai yang dikisahkan di novelnya, seperti karena kerusuhan, Merry  terpaksa mengungsi kuliah ke Singapura dengan hutang $40.000 biaya kuliah. Sambil kuliah, Merry kerja part-time sebagai pembagi brosur di jalan. Menjadi agen asuransi Menawarkan asuransi door-to-door di pinggir jalan, halte bus, dan stasiun kereta. Hal yang membuatku tidak habis fikir adalah ketika merry bisa bertahan dengan 10 dollar/ minggunya dengan selalu ngumpet-ngumpet makan roti di toilet.
Adegan demi adegan tidak ada yang kulewatkan sedikitpun. Bahkan untuk sekedar mengedipkan mata saja aku takut, iya takut kehilangan adegan yang penting. Dalam film, sang Sutradara, Hestu Saputra mampu  mengeksekusi dengan sangat indah. Balutan antara perjuangan, haru, lucu, dan romantis menyatu dengan komplit. Perfecto!!
 Sosok Alva, Suami Merry sangat ditonjolkan dalam film ini. Hal ini berbeda dalam buku, yang sangat terlihat sosok Merry Riana sebagai seorang pejuang. Mungkin Merry ingin menunjukkan bahwa di balik sosok seseorang yang hebat, ada sosok yang jauh lebih hebat lagi, yang selalu setia mendampingi dan mendukung setiap langkah orang hebat tersebut. Seperti yang pernah disebutkan Merry ke Alva "Jangan berjalan di belakangku, jangan berjalan di depanku, tapi berjalanlah di sampingku, dan jadilah pasangan hidupku."
            Saya akui, banyak perubahan yang saya alami setelah saya membaca buku dan menonton filmnya. Saya bercedak sangat keras, saya tidak mau hanya melihat kesuksesan seseorang, tapi saya juga harus sukses. Saya sadar betul bahwa saya harus berani mengambil keputusan ekstrim untuk memulai langkah baru. Iya, saya resign dari pekerjaanku. Padahal saya sudah pegawai tetap. Banyak yang menyayangkan keputusanku ini.  Tapi saya pastikan, dengan tekad yang kuat saya tidak akan pernah menyesal. Sekarang saya adalah pribadi yang baru. Memulai dari awal dan fokus pada mimpi.  Life must go on. I have to fast moving to reach my dreams. Yeach.. Thanks Merry.
Film ini recommended banget buat teman-teman, jadi segeralah kalian dateng ke bioskop selagi masih tayang. Dengan berbekal beberapa ribu rupiah untuk membeli tiket, tapi akan sangat bermakna sepanjang hidup kalian. Ajaklah teman, keluarga atau siapapun untuk menonton, agar ikut merasakan dampak luar biasa yang saya alami. Selain itu, belilah novelnya, kamu akan merasakan aliran darah yang panas mengucur dalam dadamu ketika membacanya. Detik-detik perjuangan yang membuat kamu geleng-geleng kepala. Setelah itu ikutilah beberapa sosial medianya, agar kamu bisa termotivasi setiap waktu, dimanapun dan kapanpun juga.
Those all are my real experience, How  about you guys??


---Rosi

0 komentar:

Posting Komentar