“Wow”..itulah ungkapan pertama yang
terbesit dalam hatiku setelah membaca buku Merry Riana yang berjudul “Mimpi
Sejuta Dolar”.
“Sumpah, gilaaaa”. Itu ungkapan keduaku sambil
teriak-teriak (hehe nggak lagi kesurupan kok). Bagaimana tidak? Buku Miss Merry
ini benar-benar sangat inspiring buatku. Ketika saya membacanya, buku ini
berhasil bikin saya merasa berdebar-debar,bergejolak, deg-degan, panas-dingin
dan tidak kuasa menahan haru (tissue mana issue??). By the way, teman-teman sudah kenalkah dengan sosok Merry Riana?
(Ayoo..yang sudah, acungkan tangan, eh). Nah, bagi yang belum tahu, yuk aku
kenalin (sambil senyum-senyum dengan muka sebaik mungkin).
Merry Riana, seorang anak muda Indonesia
yang berhasil meraih penghasilan 1 juta dolar di usia 26 tahun (keren kan?, ini
kisah nyata lho). Dan satu lagi, dia meraihnya di negeri tetangga, yaitu
singapura (wow, tepuk tangan, prok..prok..prok). Didalam bukunya, berkisah
bahwa dia adalah dari mahasiswi dengan ekonomi pas-pasan yang penuh
keprihatinan finansial di Nanyang
Technological University (NTU). Awalnya, dia tidak pernah bermimpi kuliah
di NTU, tapi karena ada kerusuhan di tahun 1998 di Indonesia akhirnya ayahnya
mengirimkannya ke perantauan dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Dengan
penuh perjuangan, Akhirnya Merry sekarang berhasil menjadi Miliuner muda,
pengusaha sukses, motivator yang sangat dinamis, serta pengarang buku terlaris.
Awalnya, aku tidak tahu betul tentang
Merry Riana. Aku hanya mendengar simpang siur dengan pemahaman yang kurang
komplit. Akhirnya, suatu hari teman kuliahku, sebut saja namanya Nizar. Dia meminjamiku
satu buku “Mimpi Sejuta Dolar” yang sampai sekarang belum aku kembalikan (buat
aku aja ya bukunya,eh). Dia bilang kalau buku ini aku banget dan cocok buat
karakterku.
Aku baca lembar perlembar secara runtut.
Baru baca beberapa halaman saja aku sudah tidak sabar untuk menamatkan buku
ini. (bener-bener addicted). Aku sampai nangis mencermati perjuangan demi
perjuangan untuk bertahan dalam kesulitan. Sampai akhirnya aku menelfon nizar
dan bilang “Thanks banget nizar, berkat buku pinjaman lu, gue tahu arti nilai perjuangan yang sesungguhnya, dan gue akan berjuang untuk hidupku.” “Ah
lebay lu.” Jawab nizar sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Satu hal yang tidak bisa lepas dari
benakku adalah. Pesan Moral dari Mama
Merry yang memberikan semangat untuk
terus bertahan dan berjuang dengan terus
melibatkan Tuhan dalam setiap langkah. “Serahkanlah semuanya kepada
Tuhan, maka selangkah demi selangkah Dia akan menuntunmu.” Aku sebagai pembaca
merasa terhipnotis dengan petuah positif itu.
Buku “Mimpi Sejuta Dollar” benar-benar
menjadi obat buatku. Dimana waktu itu saya dalam kondisi paling terpuruk.
Terasa banyak beban yang kupikul dipundak. Mulai dari urusan pekerjaan
dikantor, urusan organisasi, urusan keluarga sampai urusan percintaan.
Selanjutnya, aku mulai mencari akun
sosial media Merry seperti facebook dan
twitter. Ku ikuti setiap status yang dibuat nya dan kutemukan banyak hal
positif yang membangun semangatku tiap
harinya. Selain itu, aku mulai sering
browsing internet untuk sekedar mencari informasi tentang sosok Merry, dan juga
menonton beberapa video di youtube.com. Iya, aku akui aku menjadi followers
setia Merry Riana.
Gilaku tidak sampai disitu, Merry Riana
lagi-lagi menghipnotisku untuk kedua kalinya melalui film perdana nya yang
disadur dari buku the best seller “Mimpi Sejuta Dolar”. Film yang sekarang
sudah tembus lebih dari 600.000 jiwa.
Kemasan dalam film tersebut lebih
modern, seperti ada beberapa scene dimana sosok Merry yang diperankan oleh
Chelsea Islan menggunakan telephone seluler. Hal ini tentunya tidak dijumpai
ditahun 1998 (kisah nyatanya).
Namun, dengan balutan yang lebih terkini
tersebut tidak merubah nilai sebuah perjuangan sesuai yang dikisahkan di
novelnya, seperti karena
kerusuhan, Merry terpaksa mengungsi kuliah
ke Singapura dengan hutang $40.000 biaya kuliah. Sambil kuliah, Merry kerja
part-time sebagai pembagi brosur di jalan. Menjadi agen asuransi Menawarkan
asuransi door-to-door di pinggir jalan, halte bus, dan stasiun kereta. Hal yang
membuatku tidak habis fikir adalah ketika merry bisa bertahan dengan 10 dollar/
minggunya dengan selalu ngumpet-ngumpet makan roti di toilet.
Adegan
demi adegan tidak ada yang kulewatkan sedikitpun. Bahkan untuk sekedar
mengedipkan mata saja aku takut, iya takut kehilangan adegan yang penting. Dalam
film, sang Sutradara, Hestu Saputra mampu mengeksekusi
dengan sangat indah. Balutan antara perjuangan, haru, lucu, dan romantis
menyatu dengan komplit. Perfecto!!
Sosok Alva, Suami Merry sangat ditonjolkan
dalam film ini. Hal ini berbeda dalam buku, yang sangat terlihat sosok Merry
Riana sebagai seorang pejuang. Mungkin Merry ingin menunjukkan bahwa di balik
sosok seseorang yang hebat, ada sosok yang jauh lebih hebat lagi, yang selalu
setia mendampingi dan mendukung setiap langkah orang hebat tersebut. Seperti
yang pernah disebutkan Merry ke Alva "Jangan berjalan di belakangku,
jangan berjalan di depanku, tapi berjalanlah di sampingku, dan jadilah pasangan
hidupku."
Saya
akui, banyak perubahan yang saya alami setelah saya membaca buku dan menonton
filmnya. Saya bercedak sangat keras, saya tidak mau hanya melihat kesuksesan
seseorang, tapi saya juga harus sukses. Saya sadar betul bahwa saya harus
berani mengambil keputusan ekstrim untuk memulai langkah baru. Iya, saya resign
dari pekerjaanku. Padahal saya sudah pegawai tetap. Banyak yang menyayangkan
keputusanku ini. Tapi saya pastikan,
dengan tekad yang kuat saya tidak akan pernah menyesal. Sekarang saya adalah
pribadi yang baru. Memulai dari awal dan fokus pada mimpi. Life
must go on. I have to fast moving to reach my dreams. Yeach.. Thanks Merry.
Film ini recommended banget buat teman-teman,
jadi segeralah kalian dateng ke bioskop selagi masih tayang. Dengan berbekal
beberapa ribu rupiah untuk membeli tiket, tapi akan sangat bermakna sepanjang
hidup kalian. Ajaklah teman, keluarga atau siapapun untuk menonton, agar ikut
merasakan dampak luar biasa yang saya alami. Selain itu, belilah novelnya, kamu
akan merasakan aliran darah yang panas mengucur dalam dadamu ketika membacanya.
Detik-detik perjuangan yang membuat kamu geleng-geleng kepala. Setelah itu
ikutilah beberapa sosial medianya, agar kamu bisa termotivasi setiap waktu,
dimanapun dan kapanpun juga.
Those all are my real experience, How about you guys??
---Rosi
0 komentar:
Posting Komentar