Rabu, 05 Februari 2020

Serunya Kerja dengan Tim SEED.Uno di Jerman

Punya kesempatan kerja bareng dengan  tim yang dari latar belakang yang beragam mulai dari asal negara, pendidikan, warna kulit, dan kapasitas diri membuatku banyak belajar. Mereka mempunyai cara pandang yang sangat positif , menghargai setiap ide yang disampaikan oleh siapapun, mempunyai sikap toleransi yang tinggi terhadap segala bentuk perbedaan. 

Mereka adalah @seed.uno  team , yang merupakan salah satu program yang digarap oleh perusahaan Adelphi, sebuah perusahaan think thank untuk sustainable development. Aku tergabung dalam tim ini selama 3 bulan untuk ngebantuin program yang running di Indonesia.

Hal yang paling kusuka dari tim ini adalah kita selalu berusaha makan siang bareng. Baik diresto deket kantor, maupun bawa bekal dari rumah dan makan didapur. Bahkan kita juga sempet masak bareng di Kantor. 😆

Waktu makan siang, hal diobrolin pun seru, ada aja pokoknya topiknya, kadang serius bahas politik, tapi kadang cuman hal hal ringan yang lucu, (tapi nggak gossipin orang lain hihi). Ah pengalaman terbaik memang 😘😘 

#sejutaceritamuda #latepost✌ #seed #seedprogram #adelphi #munichgermany #munich🇩🇪 #germany🇩🇪 #workbalance #workmates

Selasa, 14 Januari 2020

"Sejuta Cerita Muda" Siap Mengisi Hari-Harimu!

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Nggak terasa, ditahun 2020 ini aku menginjak usia 29 tahun di 5 Januari lalu. Warbiyasa, banyak hal terjadi ditahun 2019 lalu. Mulai dari terlibat dalam tim program pemberdayaan anak diarea marjinal Jakarta melalui @bulirpadi yang bikin aku punya kesempatan untuk #blusukan (aku sukaa) , terlibat dalam kegiatan advokasi kepemudaan melalui @women_deliver di Canada, terlibat dalam tim program @seed.uno untuk belajar tentang eco-inclusive enterprise di Jerman. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Ditahun 2019 lalu juga, tahun dimana akhirnya aku dipertemukan dengan tim @growtogive_id (G2G)  yang super asyik setelah running #iyevcamp2019 , dan kini kami ber-enam, yang semoga bikin laju G2G makin kenceng dan penuh makna.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Nggak henti-hentinya aku ingin berterimakasih kepada "diri" yang tangguh, hayuk aja untuk dibawa kemana aja dan diajak mikir ide-ide (gila), rela diajak lembur sampe larut pagi, rela naik kendaraan berjam-jam, rela berhemat ketika sedang pengiritan garis keras, dan rela selalu memaksimalkan potensi diri. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Selain itu, aku tentunya juga pengen berterimakasih kepada my eyang asih team! Punya keluarga seseru dan sedemokratis ini bikin aku bisa bergerak secara luwes dan merdeka.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Ah gitu pokoknya, 😁. Mulai tahun 2020 ini aku akan sering-sering bercerita melalui IG dkk dengan hastag #sejutaceritamuda (sebuah blog yang udah 2 tahun terakhir kuanggurin 😪) . Mohon dukungannya yah man teman, biar bisa konsisten 😆.⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Cheers 😘

Ketagihan Running IYEV Camp 2019


#sejutaceritamuda⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Seruan tag line SHARE-CARE-IMPACT! masih terngiang-ngiang sampe sekarang. Gimana nggak? Event tahunan @growtogive_id  kolabs dengan @worldmeritsemarang  dan @mahasiswakalongan yang kami namain #IYEVCamp menurut kami bukanlah sekedar event biasa. Tapi sangat membekas, meaningful dan penuh cerita inspiratif, utamanya buat aku sendiri.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Event berkemah 3 hari yang melibatkan setidaknya 100 orang ini terdiri dari pemuda lokal #Petungkriyono (desa binaan kami), pemuda mahasiswa dan para mentor. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Nggak kebayang aja sih, dalam event itu, aku dibantu sama tim yang super dedikatif dan punya jiwa relawan yang tinggi. Mereka mau kerja tanpa dibayar. Lembur dan rapat online mingguan pun rutin dilakukan. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Terlebih lagi para mentor yang rela datang jauh2 untuk support program ini, udah gitu pas selama camp banyak keterbatasan fasilitas. Ya gimana ya, namanya juga camping digunung, selain dingin juga cari apa2 nggak mudah. ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Sungguh seneng bisa berbuat sesuatu untuk desa dan anak muda Indonesia lainnya. Bikin nagih bikin event2 serupa. Jadi makin banyak hal yang bisa syukurin dan jadi terpacu untuk terus berbagi. 
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Rencananya sih tahun ini,aku dan tim @growtogive_id mau bikin event lagi buat para pemuda Indonesia. Kamu mau ikutan? 😁 (mau yah)

Senin, 23 Desember 2019

20 kebiasaan positif untuk tahun 2020 lebih baik





Hai, sudah dipenghujung tahun 2019 aja nih. Gimana? Apakah mimpi-mimpi tahun ini sudah tercapai dan apakah rencana-rencana tahun 2020 sudah mulai ditulis? Tentunya kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik dong dan ingin rencana-rencana tahun depan dapat tercapai sesuai harapan. 

Namun, disadari atau tidak, terkadang kebiasaan-kebiasaan kecil kitalah yang sebenernya menghambat kemajuan kita dan menganggu aktivitas sehari-hari. 

Nah aku ingin berbagi tips tentang 20 kebiasaan positif yang perlu kita terapkan untuk tahun 2020 lebih baik! 

1. Put things back where they belong 💯 
Selalu meletakkan barang ke tempat semula. Yeah..kadang kita suka asal taruh barang, alhasil kelimpungan kalau lagi butuh. Kalau aku suka banget punya “bag organizer” entah berupa pouch kecil atau dompet. Jadi misalnya ada tempat khusus untuk simpan headset, charger, gunting kuku, pulpen dll. 

2. Stay hydrated - drink more water💦 
Seperti kita tahu, air menjadi salah satu zat makro esensial dan berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh kita, hal ini karena berbagai organ dalam tubuh kita seperti ginjal, otak, dan otot mengandung 70 hingga 80 persen air. Kebayang kan kalau kita kurang minum? Badan jadi gampang sakit dan cepet letih. 

3. Stop listening to your amygdala ( " your worry button" ) 
Amygdala merupakan bagian dari otak yang memiliki peran penting dan sangat menentukan dalam emosi, terutama emosi rasa takut. Kalau kata temenku, dari 100% ketakutan kita, hanya 1% yang akan terjadi. Kita cenderung suka berpikir yang “enggak-enggak” sebelum benar-benar terjadi. Untuk itu, saatnya men-set pikiran untuk lebih berani dalam menghadapi berbagai situasi. 

4. Build mental toughness 🚫♥ 
Stop untuk peduli dengan apa yang orang lain katakan dan pikirkan tentang kita. Karena kita nggak akan pernah bisa mengontrol orang lain.Daripada buang energi untuk hal-hal yang nggak penting, kan lebih baik buat fokus sama tujuan kita? 

5. Be a good listener 😮🔊 
People tend to listen to reply. Kebayang kan kalau kita lagi cerita, terus teman kita sibuk kasih komentar atau bahkan mulai bercerita tentang dirinya sendiri. Untuk itu, mulailah jadi pendengar yang baik artinya adalah mendengarkan dengan seksama tanpa judgment dan penuh empati. 

6. Keep a gratitude journal 📖📕 
Kapan kamu terakhir menulis hal-hal yang kamu syukurin dalam hidup ini? merasa cukup, namun terus berupaya untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Ini terkesan sederhana, tapi sangat ampuh untuk membuat hari-harimu lebih bermakna. 

7. Disconnect daily for 30 minutes 📵 
Mengambil jeda setidaknya 30 menit sehari dengan tanpa gadget juga atau detox social media juga akan membantu kita untuk nggak ngerasa “overload” dengan informasi. 

8. Go to bed and wake up earlier 🌄🌅 
Yeah,, aku tahu ini adalah challenge terbesar bagi kaum rebahan hehe, tapi ketika kita mencoba tidur awal, maka kita akan bisa bangun pagi, jadinya harimu lebih produktif dan badan lebih bugar. Cobain deh! 

9. Stay positive! ♥ 
Buang jauh-jauh pikiran negatif terhadap sesuatu, karena kita adalah apa yang kita pikirkan. Dengan berpikir positif, kita akan attract hal-hal positif dihidup kita. 

10. Plan your workouts 💪 
Terdengar klasik, but still it works! Karena olahraga minimal seminggu sekali akan bikin badan dan jiwa kita jadi lebih sehat. 

11. Spend more time with your family ❤ 
People are growing old time by time. Kita nggak pernah siapa duluan yang akan meninggalkan dunia ini. jadi, mumpung ada waktu, nggak ada salahnya untuk meluangkan waktu bersama keluarga kita. 

12. Why wait tomorrow when you can do it today ⏳ 
Zzzzzz...Saatnya say good bye to Procrastinator! Lakukan sekarang! Karena kita nggak pernah tau apa yang akan terjadi besok. 

13. Move your body for 30 minutes 🙆🏃🚶⛹️🚴🏊 
Luangkan waktu 30 menit sehari untuk menggerakkan badan kita juga salah satu cara untuk menjaga harimu tetap bugar lho. Bisa dengan berjalan kaki, berlari, berenang bersepeda, berolahraga dll. Karena dengan bergerak akan membuat supply oksigen yang cukup diotak kita. 

14. Give more✨ 
Yes, Memberi lebih terhadap hal yang kita punya. Coba tengok dilemari kita, berapa banyak baju yang nggak pernah dipakai? Berapa banyak buku yang sudah selesai dibaca? Berapa banyak makanan yang sering terbuang? Mulailah berdonasi, karena dengan memberi, akan mendatangkan rizki lainnya. 

15. Self reflect 😀 
Terkadang kita sibuk memperhatikan orang lain, sampai lupa untuk berdialog dengan diri sendiri. Padahal diri ini juga butuh untuk diperhatikan dan disayangi. Dengan melakukan self relection, kita akan lebih mengerti lebih dalam tentang apa yang sebenarnya kita inginkan dihidup ini. 

16. Set consistent goals everyday📆 
Tulislah segala hal yang ingin kamu kerjakan. Biasanya aku menulis dipagi hari, bisa dibuku tulis, di laptop atau juga di handphone. Akan tambah mantap kalau kita visualisasikan dengan gambar sederhana. 

17. Dept free is the way to be💸 
Say “No” untuk berhutang, karena seringkali hutang itu menjadi beban. Tutup mata untuk tawaran-tawaran hutang dengan pajak rendah dengan durasi yang panjang. Aku tau ini sulit, tapi harus! 

18. Food is fuel🍎 
Tubuh kita adalah apa yang kita makan. Mulailah untuk mengurangi junk food dan makanlah banyak sayur-sayuran dan buah-buahan. 

19. Read more books📚 
Membaca buku adalah vitamin bagi otak kita. Dengan membaca buku, pikiran kita akan kaya dengan berbagai macam prespektif yang akan membantu kita menjalani hidup ini dengan lebih open minded. 

20. Write things down ✍️📝 
Biasakan untuk menulis segala sesuatu yang kita pikirkan, karena itu dapat release the stress. Dengan menulis, kita akan lebih mudah membreak-down apa yang sedang kita harapkan sehingga lebih mudah untuk dicapai. 

Nah itulah ke-20 tips untuk menghadapi 2020! Semangat gengs!

Follow me on twitter  : https://twitter.com/Ros_flannela
dan Instagram https://www.instagram.com/ros_flannela/

Tulisan ini terinspirasi dari @mayaleex3

Selasa, 17 April 2018

Sebuah Refleksi Dipagi Hari




Pagi ini, aku ingin bercerita tentang hal yang terberat dalam mendirikan Grow To Give. Iya, yang paling berat menurutku. Bukan tentang dana, bukan tentang jaringan, tapi tentang meyakinkan diriku sendiri. Aku pengen, tapi takut. Aku pengen, tapi ragu. Aku pengen, tapi apa ya mampu?. Aku pengen, tapii... Pokoknya banyak tapinya. 😪 . Perasaan itu bercongkol sangat lama dan membuatku berat untuk melangkah.
Terlebih lagi sewaktu benar-benar memulai, aku sempet down karena mendapatkan penolakan dan cibiran dari orang lain.
Namun, setelah melalui banyak proses, aku terpikir. kenapa aku harus berhenti hanya karena orang lain? "No one can stop me" itu yang terus kudengungkan dalam hati. "Nggak ada kata kecepetan atau ketuaan memulai sesuatu. huh! Semangaatttt" aku teguhkan niat dan mulai mengambil langkah-langkah kecil.
Dan seringkali aku nggak nyangka ternyata langkahku sudah sejauh ini. Apalagi melihat semangat anak muda dan perempuan binaan kami. Rasanya semangat ter-charge kembali dan merasa lebih hidup. 

Senin, 16 April 2018

Selalu Ada Yang Pertama

Image may contain: text
every successful entrepreneur was first an amateur


Pagi ini ku jadi teringat dengan ucapan seorang teman kepadaku beberapa tahun silam. 

Waktu itu, aku sekedar mau membuka kunci kantor saja nggak bisa. Kucoba putar-putar kuncinya namun pintu tak kunjung terbuka. Aku panik dan sebel sendiri. Temenku mendekat dan mengambil alih. 'Kreekk' dan pintu berhasil dibuka dengan mudahnya. 

'Kok gampang banget?' Tanyaku protes 😑. 'Selalu ada yang 'pertama' dalam segala hal, Ros' jawabnya. 

Demikian pun dalam berwirausaha, selalu ada yang pertama dalam setiap langkahnya. Mulai dari nggak punya ide bisnis, sampai tahu. Mulai dari nggak tahu bisnis model, sampai tahu.dan begitu seterusnya. 

Pun, demikian aku. Mulai dari nggak ngerti apa-apa tentang bisnis. Tapi mencoba untuk tahu dan terus menggali untuk tahu. Karena aku percaya bahwa menjadi pengusaha bukanlah tentang bakat atau keturunan, namun tentang sebuah usaha dan kerja keras. 


Aku mulai bisnis sosial "Grow To Give (http://www.growtogiveid.org/) juga melalui proses yang sangat panjang. Proses yang paling panjang adalah proses dimana aku meyakinkan diriku sendiri bahwa ini adalah langkah yang akan aku ambil. 

Bimbang? itu pasti. Karena aku bukanlah anak yang terlahir dari keluarga wirausaha. Aku juga bukan berlatar pendidikan yang mengarah kedunia bisnis. Dan aku sudah bertahun-tahun bekerja sebagai pegawai swasta. 

Namun, sebenarnya dari kecil aku suka banget berjualan. Mulai dari berjualan aksesories, jilbab hingga pakaian. yaah.. tapi itu dulu aku lakukan biar punya uang jajan, bukan untuk benar-benar mendapatkan penghasilan utama.

Setelah selesai berproses dengan diriku sendiri dan meyakini bahwa ini adalah jalan yang aku pilih, akhirnya aku mulai belajar tentang bisnis. Aku mengikuti banyak seminar, bertanya kepada teman-teman, mencari mentor dan membaca banyak buku baik PDF maupun print book. 

Gagal? penolakan? itu pasti terjadi, namanya juga amatiran.hehe
Tapi aku menikmati semua proses yang penuh dengan blood and tears ini. 

Aku siap gagal karena aku juga siap menjadi wirausahawan yang sukses. Hip hip!

:)





Minggu, 15 April 2018

Empat Senja Bersama Kawan Merangkul Asa



Senja Pertama Tentang Rencana Aksi dan Kolaborasi


Hai selamat pagi,

Sudah lama sekali rasanya aku nggak nge-blog. Seringkali merasa rindu untuk menulis. Namun, beberapa tahun terakhir, aku lebih memilih untuk menulis dibuku diary.hehe Akhirnya, aku mengukuhkan niat untuk menulis lagi diblog karena aku ingin membagi tentang empat senja yang cukup menggelitik untuk diceritakan.

Dan selamat datang tulisan pertamaku ditahun 2018.

Well.. disini aku akan bercerita tentang perjalananku bersama teman lama selama empat senja di Kota Jogja. Ceileeh.. ihir



Kenalin, temanku, yass! Teman lama bersemi kembali, sebut saja namanya Dito, seorang pria dari Kota Lampung yang usianya 2 tahun diatas usiaku. Aku mengenalnya diawal tahun 2017 lalu disaat kita bersama-sama belajar IELTS di Kampung Pare.


Berawal dari obrolan sederhana sekedar bertegur sapa melalui sosial media, akhirnya kami saling membuat janji untuk bisa saling berjumpa untuk berbagi cerita tentang segala hal yang telah terjadi dan bahkan apa yang akan dimulai.


Senja Pertama. Ku lalui dihari Selasa. Ku kayuh motor maticku menuju jalan Mataram di Kota Jogja, tempat dia tinggal untuk beberapa hari kedepan. Ku lambaikan tanganku menyapanya yang suda menunggu ditepi jalan. Tanpa banyak berdiskusi, kami pun memutuskan untuk menghabiskan senja pertama di Gelato, Iya. Kita ingin menikmati es krim bersama.

Dengan memakai helm yang sudah kusiapkan untuknya, dia mengendarai sepeda motorku penuh hati-hati. Sedangkan aku, sibuk mengarahkan jalan agar tidak salah arah.  Dan tidak lama kemudian, tibalah kami di Gelato di Jalan Kaliurang.

Kali ini, aku memilih perpaduan es krim rasa macha dan buah markisa. Cukup unik ternyata rasanya. Sedang dia memilih rasa kiwi dan dua rasa lainnya yang aku lupa. Hehe Kami memilih duduk dibangku lantai dua sembari memandang padatnya jalanan dikota Jogaj. Dan kami pun mulai saling bercerita.

Aku memulai berbagi cerita terkait perjuanganku yang penuh liku dalam membuat organisasi bernama  "Grow To Give". Lalu, dia menyambung cerita tentang keinginannya membuat platform media online tentang pertambangan yang telah diberinya nama "Ecodex".

Sungguh menarik! aku nggak nyangka kita bisa bicara sejauh ini. Awal 2017 lalu kita masih bicara tentang keinginan kita kuliah diluar negri, nggak nyangka aja kita bisa bicara tentang satu topik yang belum pernah kita singgung sebelumnya ditahun lalu.

Walaupun aku sudah memulai membuat gerakan sosial duluan, namun aku juga banyak belajar darinya. Aku mencoba mendengar dengan hadir penuh seksama. Serunya lagi, kita saling memberikan feedback, sehingga aku pun mendapatkan banyak input. Aku juga ditanyain saran terkait idenya. Aku coba jawab sebisaku dan sengertiku.

Aku lebih banyak bercerita tentang bagaimana Grow To Give dalam menjalankan bisnis yang masih tertatih-tatih mengatur stock. Dan You know, ternyata dia punya pengalaman tentang bisnis empek-empek. Dan pemenuhan stock memang menjadi isu penting dalam bisnis.. Uuuh.. aku rasanya tertampar mendengar ceritanya. “Bener juga ya.. aku musti lebih hati-hati dalam menjalankan bisnis ini” pikirku.

Kami mengakhiri cerita dengan membahas tentang rencana kolaborasi apa yang bisa kita bangun antar organisasi kami, aahaaa ciamik right?

Akhirnya, senja pertama kami, kami tutup dengan angkringan pak petruk dengan wedang ronde andalannya serta sayup-sayup pengamen ciri khas kota Jogja.



Senja KeduaTentang Membuat Langkah Awal.

Siang ini sangat terik, entah kenapa Jogja begitu panas dua hari terakhir. Apakah karena semenjak negara api menyerang?

Tiba-tiba WA-ku berdering, ternyata Dito ingin berkunjung ke Candi Prambanan dan Tebing Breksi. Kutengok jam dan sudah pukul 2 siang. “kamu yakin kita punya cukup waktu untuk berkeliling candi” tuturku penuh ragu. “baiknya besok aja deh, kita berangkat dari pagi” sambungku. Dia pun menyetujui ideku.


Namun percakapan kami tidak berhenti disini. Kami akhirnya kembali membuat janji untuk bertemu dua jam lagi. “Do you love pizza?" tanyaku ."Yes I do” jawabnya. Iya, akhirnya dengan segala pertimbangan, kami memilih bertemu diNanamia Pizza Jogja di Jalan Tirtodipuran. Oiya, Kami pun sepakat  untuk membawa leptop.

Jam 04 sore kami pun bertemu lagi, lalu memilih kursi dan memesan menu. Seru.. Jogja cerah hari ini, sehingga kita bisa menikmati view yang disuguhkan oleh Nanamia Pizza dengan seksama.



Nanamia Pizza menyuguhkan layout yang cukup cozy, namun sayangnya kurang tepat jika harus membuka leptop karena meja yang cukup sempit. Alhasil kami lebih memilih untuk saling bercerita kembali.

Disenja kali ini, kami bercerita kembali tentang gerakan sosial kami. Obrolan kami sangat random namun asyik, karena kami ditemani lilin –lilin kecil yang mulai menyala dimalam hari.

Kami lebih banyak mengobrol tentang modal awal dalam menjalankan organisasi atau bisnis. Kami saling bertukar pandangan tentang mengikut sertakan ide dalam lomba. Juga bagaimana mengakses investor dalam bisnis? Aarrghh seru pokoknya.


Aku juga berbagi informasi terkait adanya co working space yang mulai tumbuh di Indonesia. Juga tentang pergerakan start up yang tumbuh demikian pesatnya. “hmm.. aku jadi pengen nyobain co-working di Jogja ya” ujarku. “yuk , kapan?” imbuhnya.

Malam mulai beranjak semakin malam, dan kami memutuskan untuk saling berpisah dan bertemu dihari esok.


Senja KetigaTentang Personal Branding

Setelah melalui malam, pagi jam 10 aku dan Dito bertemu kembali. Dan Jogja masih begitu panas seperti  hari sebelumnya. Dengan atribut kameraku, kami mengayuh sepeda motor menuju  Candi Prambanan. Yai!! Kami menapaki candi yang sungguh megah ini.


Perjalanan kami seru hari ini, walaupun panas menyayat kulit dan sesekali kami berteduh, namun kami tak lupa untuk berfoto berkali-kali dalam rangka mengabadikan moment diberbagai spot, mulai dari pelataran candi hingga ke taman-taman yang asri. Dan spot yang paling seru adalah berfoto dirumah pohon. Walaupun aku sudah berkali-kali kesini, namun aku baru tahu kalau ada rumah pohon ditaman yang bisa melihat candi prambanan dari jauh.


Setelah puas berfoto dan menikmati Indahnya candi prambanan, kami melanjutkan perjalanan menuju timur untuk mencari kitab suci, eh bukan, mencari makan siang tepatnya.

Akhirnya dengan segala tetesan penuh keringat, perjalanan kami terhenti di salah satu food court didekat pasar prambanan. Menunya ternyata endes juga, apalagi ditambah thai tea ala-ala gitu. Seusai refill energy, kami melanjutkan perjalanan menuju candi Ratu Boko. 


Yass!!

Ini adalah perjalanan keduaku di Candi Ratu Boko. Karena masih jam tiga sore, candi masih cenderung sepi, jadi cukup seru untuk mengambil foto. Bisa banyangin kan kalau orang dimana-dimana? Foto kelihatan nggak bagus alias bocor sana-sini.

Be honest! Kaki mulai berat buat naik tangga. Apa mungkin karena kepanasan selama dijalan ya? Apa karena memang udah jarang jalan kaki? Oh noooo.... :(

Meskipun capek, kami tetep dong jalan mengelilingi candi. Kami akhirnya memilih spot didekat kolam, duduk dibawah pohon. Yas! Berteduh!



Kami ngobrol ngalor ngidul, mulai tentang sejarah lah, gosip artis lah, selebgram lah dan yang lainnya. Namun obrolan kami sempat terhenti karena rombongan saun the sheep mendatangi kami dengan santainya, seolah mereka protes tempat makannya kita pakai duduk.haha

Akhirnya kami geser ke lokasi lain yang lebih adem. Nah.. disini kami bicara banyak tentang strategi branding. Iseng-iseng banget topiknya, tapi malah makin seru buat dibahas. Dikupas makin syiippp. Kita mencoba analisa satu persatu terkait brand yang mulai bermunculan dan viral di instagram. Juga tentang artis yang mendapatkan endorse dari produk tertentu. Sempet-sempetnya dong kita bahas awkarin, eh hahaha.
Lalu, dari diskusi itu, akhirnya aku jadi tertarik gitu buat ngebahas tentang langkah apa yang bisa kubangun buat naikin rate grow to give di social media? Yes.. ini kaitannya konten dan konsistensi tentunya. Juga, tentang bagaimana dengan personal accountku di IG? Brand apa yang ingin aku munculkan? Argh.. seru pokoknya.
Karena jam sudah menunjukkan pukul 05 sore, kami pun memutuskan untuk pulang. Namun, obrolan kami masih berlanjut sepanjang perjalanan. Iya, sepanjang senja pun mulai tenggelam.

Senja Keempat Tentang Mimpi Kuliah di Negara Lain

Rencana untuk mencoba disalah satu co-working space di Jogja akhirnya aku wujudkan. Yas!! aku datang ke Hype Kulture. Tepat jam 09 pagi aku mulai mengendarai motor menuju lokasi yang bertepatan dijalan wahid hasyim. Tempatnya cukup seru juga sebenernya, namun sayang nggak ada AC (huhu). Literally, aku salah pilih tempat,haha  Jogja yang sedang diserang dinegara api, membuatku ingin keluar rumah sekedar nyari tempat yang adem sembari mengerjakan hal dileptop.

Iya, hari ini, lagi-lagi aku janjian sama Dito. Kami sepakat untuk membuat minggu yang produktif. Dan topik hari ini adalah kami membahas tentang belajar IELTS.
Sudah lama sekali aku nggak belajar IELTS ternyata. Aku benar-benar merasa butuh dorongan dari luar agar konsisten dalam menciptakan semangat dari dalam. Dan aku meminta Dito untuk membantuku yang sudah berhasil test IELTS dengan nilai sempurna..ahaaiii.

Dan kegiatan belajar pun kami mulai. Aku sebagai murid dan Dito tentunya sebagai Tutor. Hehe. Dito mengajariku banyak hal tentang semua skills IELTS. Kami sama-sama melihat soal dan mempelajari tricks nya dan mencoba menemukan jawabannya. And you know? I feel so sweat.haha kerasa banget otakku ke push untuk berpikir. Tiba-tiba perut jadi cepet ngerasa laper gitu..hehe

Setelah jam 2 siang, kami memutuskan menyudahi agenda belajar dan melanjutkan perjalanan lagi. Ehhem.. Kami menuju Raminten!!

Raminten adalah tempat yang selalu aku rekomendasikan untuk teman-teman yang berkunjung ke Jogja. Apalagi bagi mereka yang pengen nyobain makanan tradisional. Dan Dito kebetulan belum pernah kesana, jadi ini ide yang aku rasa sangat tepat.

Sesampai diRaminten, kami rela menunggu antrian. Kurang dari setengah jam, akhirnya kami dipanggil dan mendapatkan giliran makan. Yaa.. kami akui sih, jadinya laper mata, soalnya kelaparan booook.. hehe

Lagi dan lagi, sepanjang makan, kami nggak berhenti bercerita. Kali ini, kami banyak bercerita tentang perjalanan wisata kebeberapa daerah di Indonesia. Juga tentang rencana kita untuk membuat sebuah vlog someday.haha Nggak kerasa, tiba-tiba udah sore aja. Senja mulai turun dan tenggelam. Dan kita memutuskan untuk berpisah dan menyampaikan “sampai jumpa”

Itulah empat senja yang kuukir bersama Dito, teman lama yang mampu membuatku yakin kembali untuk meneruskan perjuangan untuk berbisnis dan menuju bangku kuliah. Good Luck untukmu Dito, semoga diberikan kemudahan dalam mencapai segala hal ya.

Oiya, jangan lupa mendoan dari Raminten yang nggak habis tadi, dimakan yaaa !! ahaaii.