Sekarang aku sedang duduk dibarisan kursi distasiun
kebayoran, setelah perjalanan dari stasiun rawabuntu yang cukup panjang. Sejak
distasiun rawa buntu, aku dengan sengaja mengulur waktu. Aku sedang merasa
jengah. Kuputuskan membeli minuman kesukaanku, mogu-mogu alfamart rawa buntu.
Kuteguk pelan-pelan dan kunikmati setiap jelly bentuk kotak dengan variasi rasa
mangga. Kutatap lamat-lamat tutup mogu-mogu yang bergambar senyum menggemaskan.
Ah... dia berusaha menghiburku, batinku.
Aku terdiam dalam lamunan selama distasiun
rawabuntu. Aku merasa sedih namun aku juga nggak tahu apa yang sebenarnya
membuatku sedih. Ku lihat kereta yang berlalu lalang dengan sibuknya. Ku amati
pula banyak insan yang sedang menanti kereta. Mereka punya dunianya, dan mereka
punya kesibukan serta pencapaian masing-masing, lamunku.
Lalu kuputuskan untuk naik kedalam kereta. Aku
duduk dan kusandarkan kepalaku. Sialnya, kereta tiba-tiba berhenti cukup lama
distasiun sudimara, karena ada kesalahan teknis distasiun palmerah, begitu kata
petugasnya. Dengan waktu yang tidak bisa ditentukan. Kumulai memikirkan,
andaikan saja aku membawa buku, setidaknya aku bisa menunggu sembari mendapatkan
wawasan baru. Tapi ya sudahlah, Ku mencoba asyik dengan handphone ku. Aku
mainkan secara random.Aha... tiba-tiba pula aku muncul ide, kenapa nggak
kugunakan waktuku ini dengan menyapa teman-temanku yang sudah lama tidak pernah
saling terhubung.
Ku raih kontak WA ku dan mencoba menghubungi
mereka satu-persatu. Ada yang hanya terdiam, ada pula yang antusias menjawab
pesanku. Ternyata membangun tali silaturahmi itu menyenangkan ya. Setidaknya
kita jadi tahu kesibukan mereka. Ada yang sudah pindah kerja, pindah domisili,
dan pindah status, eh.
Aku juga mulai melihat facebook, insta dan WA
story. Ku dapati kegiatan teman-temanku yang beragam. Ada yang sedang
menunjukkan kebahagiaan karena pencapaian dan perayaan sesuatu, ada yang sedang
sekedar share kegiatan dikantor, ada yang sedang menunjukkan kesakitan dan
kepahitan, bahkan ada pula yang sibuk mere-post gambar atau quote dari channel
lain. Ku kirim komentar untuk beberapa dari mereka. Ada yang kukirimin ucapan
selamat ulang tahun dengan do’a yang melimpah, ada pula yang kuhibur karena
kesedihan yang sedang menimpanya. Hemmm... ternyata cukup sederhana membuat
orang lain bahagia atas kehadiran kita.
Namun disisi lain, ternyata aku menyimpan
pertanyaan besar untukku sendiri? Apakah pertemananku ini hanya sebatas teman
bersosial media? Apakah benar ada pertemanan nyata? Lalu, kenapa susah sekali untuk
sekedar bertemu dan berbagi rasa? Kami sangat tampak didunia maya, saling
bercanda dan memberikan makna, namun apa kabar dunia nyata? Apakah muncul kata
saling dalam hubungan pertemanan ini? Misalnya saling sapa, saling berbagi,
saling bertanya kabar, saling mengumbar tawa?.
Teman media sosialku, yuk bertemu untuk sekedar
melebur rindu dan minum kopi susu, bersamaku ;”))))))))))).