Kamis, 24 Agustus 2017

Apa Kabar Kamu, Teman Media Sosialku?


Sekarang aku sedang duduk dibarisan kursi distasiun kebayoran, setelah perjalanan dari stasiun rawabuntu yang cukup panjang. Sejak distasiun rawa buntu, aku dengan sengaja mengulur waktu. Aku sedang merasa jengah. Kuputuskan membeli minuman kesukaanku, mogu-mogu alfamart rawa buntu. Kuteguk pelan-pelan dan kunikmati setiap jelly bentuk kotak dengan variasi rasa mangga. Kutatap lamat-lamat tutup mogu-mogu yang bergambar senyum menggemaskan. Ah... dia berusaha menghiburku, batinku.

Aku terdiam dalam lamunan selama distasiun rawabuntu. Aku merasa sedih namun aku juga nggak tahu apa yang sebenarnya membuatku sedih. Ku lihat kereta yang berlalu lalang dengan sibuknya. Ku amati pula banyak insan yang sedang menanti kereta. Mereka punya dunianya, dan mereka punya kesibukan serta pencapaian masing-masing, lamunku.

Lalu kuputuskan untuk naik kedalam kereta. Aku duduk dan kusandarkan kepalaku. Sialnya, kereta tiba-tiba berhenti cukup lama distasiun sudimara, karena ada kesalahan teknis distasiun palmerah, begitu kata petugasnya. Dengan waktu yang tidak bisa ditentukan. Kumulai memikirkan, andaikan saja aku membawa buku, setidaknya aku bisa menunggu sembari mendapatkan wawasan baru. Tapi ya sudahlah, Ku mencoba asyik dengan handphone ku. Aku mainkan secara random.Aha... tiba-tiba pula aku muncul ide, kenapa nggak kugunakan waktuku ini dengan menyapa teman-temanku yang sudah lama tidak pernah saling terhubung. 

Ku raih kontak WA ku dan mencoba menghubungi mereka satu-persatu. Ada yang hanya terdiam, ada pula yang antusias menjawab pesanku. Ternyata membangun tali silaturahmi itu menyenangkan ya. Setidaknya kita jadi tahu kesibukan mereka. Ada yang sudah pindah kerja, pindah domisili, dan pindah status, eh.

Aku juga mulai melihat facebook, insta dan WA story. Ku dapati kegiatan teman-temanku yang beragam. Ada yang sedang menunjukkan kebahagiaan karena pencapaian dan perayaan sesuatu, ada yang sedang sekedar share kegiatan dikantor, ada yang sedang menunjukkan kesakitan dan kepahitan, bahkan ada pula yang sibuk mere-post gambar atau quote dari channel lain. Ku kirim komentar untuk beberapa dari mereka. Ada yang kukirimin ucapan selamat ulang tahun dengan do’a yang melimpah, ada pula yang kuhibur karena kesedihan yang sedang menimpanya. Hemmm... ternyata cukup sederhana membuat orang lain bahagia atas kehadiran kita.

Namun disisi lain, ternyata aku menyimpan pertanyaan besar untukku sendiri? Apakah pertemananku ini hanya sebatas teman bersosial media? Apakah benar ada pertemanan nyata? Lalu, kenapa susah sekali untuk sekedar bertemu dan berbagi rasa? Kami sangat tampak didunia maya, saling bercanda dan memberikan makna, namun apa kabar dunia nyata? Apakah muncul kata saling dalam hubungan pertemanan ini? Misalnya saling sapa, saling berbagi, saling bertanya kabar, saling mengumbar tawa?.


Teman media sosialku, yuk bertemu untuk sekedar melebur rindu dan minum kopi susu, bersamaku ;”))))))))))).

0 komentar:

Posting Komentar